Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Manufaktur China Makin Kontraksi

HSBC China Manufacturing PMI yang diterbitkan Senin (4/5/2015) menyatakan PMI manufaktur China pada Januari ada di posisi 48,9. Indeks manufaktur semakin turun dari 49,6 pada Maret.
 Manufaktur China/Reuters
Manufaktur China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Kinerja industri manufaktur China semakin memburuk pada April. Pabrik-pabrik di Tiongkok diprediksi terus berkontraksi dalam waktu dekat.

HSBC China Manufacturing PMI yang diterbitkan Senin (4/5/2015) menyatakan PMI manufaktur China pada Januari ada di posisi 48,9. Indeks manufaktur semakin turun dari 49,6 pada Maret.

Indeks PMI mengukur pertumbuhan kinerja industri manufaktur dengan angka 50 menunjukkan ekspansi. Angka 48,9 menandakan kinerja industri manufaktur China memburuk pada April.

Sepanjang 2015, indeks manufaktur China hanya berekspansi pada Februari akibat lonjakan permintaan menjelang hari raya Imlek.

Ekonom HSBC, Annabel Fiddes, mengatakan permintaan baru bagi produk manufaktur China menurun paling tajam dalam 12 bulan terakhir.

Pabrik-pabrik di China juga masih memangkas jumlah tenaga kerja dan pembelian bahan baku pada April.

“Ini menunjukkan sektor manufaktur sulit berekspansi dalam jangka waktu pendek. Indeks April juga mengindikasikan stimulus baru dibutuhkan untuk mendorong kinerja manufaktur,” kata Fiddes.

 

HSBC China Manufacturing PMI

Bulan

Indeks PMI

April

48.9

Maret

49.6

Februari 2015

50,7

Januari 2015

49,7

Desember

49,6

Sumber: Markit Economics

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper