Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak hanya 806.550 Bph

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi produksi minyak mentah tahun ini berkisar 806.550 barel per hari akibat pemangkasan kegiatan pengeboran sebesar 20% hingga 30% yang dilakukan kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi (KKKS).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi produksi minyak mentah tahun ini berkisar 806.550 barel per hari akibat pemangkasan kegiatan pengeboran sebesar 20% hingga 30% yang dilakukan kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi (KKKS).

Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran Benny Lubiantara mengatakan revisi Rencana Kerja dan Anggaran (Work Plan and Budget/WP&B) sebagai respon atas anjloknya harga minyak masih berlangsung dan dijadwalkan selesai pada akhir Mei 2015. Mayoritas KKKS besar telah menyelesaikan revisi WP&B.

Dari total 76 wilayah kerja yang ada, sekitar 30 WK telah selesai melakukan revisi. Dari hasil revisi tersebut, dia memprediksi akan ada penurunan kegiatan pengeboran sumur sebesar 20% hingga 30% dari WP&B yang telag diserahkan KKKS pada Oktober 2014.

Pengurangan itu akan berdampak pada penurunan produksi sebesar 5% dari 849.000 barel per hari yang merupakan target produksi WP&B awal. Alhasil, produksi tahun ini diperkirakan berkisar 806.550 bph.

Angka tersebut di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang dipatok 825.000 bph.

"Ada penurunan kegiatan 20% hingga 30%, akibatnya ada penurunan produksi 5%," katanya di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Dia menjelaskan penurunan 5% dari target produksi tidaklah signifikan. Menurutnya, penurunan harga minyak saat ini justru akan berdampak lebih signifikan di tahun-tahun mendatang.

"Kalau harga seperti ini baru terasa pada 2016-2017, kalau sekarang belum berdampak signifikan terhadap produksi, turun sih tapi cuma 5%," ujarnya.

Menurut Benny, pengurangan kegiatan pengeboran tentu akan berdampak pada penurunan biaya investasi yang dikembalikan (cost recovery).

Dia memprediksi akan ada penurunan sekitar 20% hingga 30% dari angka tersebut. Bahkan, penurunan bisa lebih banyak lagi karena KKKS juga diminta untuk merenegosiasikan biaya jasa dan barang penunjang pengeboran migas.

Dalam WP&B 2015, total belanja mencapai US$ 22,2 miliar yang terdiri dari belanja eksplorasi US$ 1,3 miliar yang diperuntukkan pengeboran 54 sumur, seismik dua dimensi seluas 947,2 km dan seismik tiga dimensi seluas 2.300 km2.

Kemudian belanja pengembangan 783 sumur mencapai US$ 4,7 miliar, pengeluaran produksi US$ 14,8 miliar yang digunakan untuk 952 sumur workover dan 38.914 sumur pemeliharaan, serta biaya umum US$ 1,5 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fauzul Muna
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper