Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor produk furnitur ke pasar Korea Selatan diharapkan bisa meningkat hingga dua kali lipat selama tiga tahun ke depan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri selaku Plh. Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan pasar Korea Selatan sangat potensial bagi para eksportir furnitur dan peningkatan kinerja ke pasar tersebut bisa dilakukan dengan beberapa syarat.
“Sebetulnya kita bisa meningkatkan ekspor kita dan meningkatkan penetrasi ke Korea. Dengan peningkatan kualitas produk, nilai ekspor furnitur bisa meningkat dua kali lipat selama tiga tahun. Para eksportir juga harus betul-betul memahami dari A sampai Z mengenai pasar di sana," kata Srie.
Kerja sama dengan Asean - Korea Centre menjadi opsi untuk meningkatkan pemahaman mengenai pasar di negara tersebut. Dengan kerja sama tersebut, diharapkam para pelaku usaha furnitur dapat meningkatkan kualitas seperti sesuai selera pasar serta memberikan panduan mengenai strategi pemasaran, termasuk prosedur ekspor.
Srie menyebutkan, jika dilihat dari nilai ekspor produk furnitur RI ke dunia, pangsa pasar Indonesia masih sangat kecil sebesar 1% dari total ekspor furnitur dunia. Total ekspor tersebut, jika dipetakan, ekspor ke Jepang mencapai US$297 juta – US$300 juta. Sedangkan ekspor ke Korea hanya mencapai US$51,43 juta.
Meski nilai ekspornya masih kecil, Indonesia menjadi pengekspor keenam terbesar untuk produk furnitur ke negara tersebut. Dengan perbaikan segi kualitan dan kesesuaian desain terhadap negara tujuan ekspor, maka akan ada peningkatan permintaan yang cukup signifikan.
“Korea merupakan pengimpor furnitur. Permintaan produk furnitur dari Korea sebenarnya bisa diisi dari Indonesia. Bisa mencapai US$80 juta, asalkan kita konsisten, fokus, termasuk memanfaatkan kerja sama dengan Asean–Korea Centre,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel