Bisnis.com, JAKARTA - Memperingati hari buruh yang jatuh setiap 1 Mei, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengkhawatirkan nasib Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal di luar negeri.
Dia berharap ABK Indonesia yang bekerja di luar negeri tidak mendapat perlakuan yang sama seperti yang terjadi pada ABK asal Burma dan Myanmar di kapal-kapal Thailand yang beroperasi di Indonesia.
Diketahui, beberapa bulan belakangan ini tengah ramai diperbicangkan kasus perbudakan yang terjadi pada ABK asal Burma dan Myanmar di kapal-kapal milik perusahaan perikanan PT Pusaka Benjina Resources (PBR). PBR merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Pulau Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.
"Yang saya takut jangan sampai mereka mendapat perlakuan seperti yang terjadi kepada orang-orang Burma dan Myanmar, contohnya kapal-kapal Thailand yang ada di Indonesia seperti itu. Itu saja yang kita khawatirkan," katanya usai membuka acara Kick Off Implementasi Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara dan Implementasi Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual, Kamis (30/4/2015).
Menurutnya, meski portofolio para ABK ini ada di Kementerian Ketenagakerjaan, KKP tetap perlu memperhatikan nasib ABK ini mengingat pekerjaan mereka berada di sektor kelautan dan perikanan.
Saat ini, lanjut Susi, terdapat seitar 210.000 ABK asal Indonesia yang diketahui bekerja di kapal di luar negeri. "Itu kemarin waktu diskusi dengan menaker [Menteri Ketenagakerjaan] itu ada 210.000 ABK kapal asal indonesia di luar," ujarnya.