Bisnis.com, BALIKPAPAN—Total E&P Indonesie menurunkan target produksi minyak dan gas di Blok Mahakam hingga 6% selama 2015. Penurunan target ini didasari oleh menurunnya cadangan migas pada kawasan eksplorasi tersebut.
Namun, Deputy Executive Vice President Operations & District Manager East Kalimantan Total E&P Indonesie Agus Suprijanto tak menyebutkan angka target untuk masing-masing produksi minyak dan gas selama 2015.
Dia mengatakan penurunan tersebut merupakan penyesuaian dari menurunnya cadangan energi di Blok Mahakam.
“Secara umum pasti ada penurunan. Declinenya 6% dari tahun lalu. Tapi itu pun masih memberikan kontribusi yang signifikan untuk negara. Tugas kami sekarang adalah mengendalikan laju penurunan produksinya,” tuturnya kepada wartawan, Rabu (29/4/2015).
Menurutnya, produksi gas di Blok Mahakam tahun lalu mencapai 1,67 miliar kaki kubik per hari. Sementara untuk produksi minyak, Total mencatat capaian produksi 69.000 barel per hari.
“Cadangan memang pasti turun. Puncak maksimal produksi Blok Mahakam itu pada 2007-2008. Untuk menekan laju penurunan ini sumur-sumur harus dirawat, tekanannya harus ditambah. Selain itu masih ada lagi kegiatan pengeboran yang akan kami lakukan,” tambah Agus.
Saat ini, lanjutnya, masih ada 100 sumur yang akan dieksplorasi oleh Total guna mencari sumber gas baru untuk menahan laju penurunan produksi gas di keseluruhan lapangan Blok Mahakam.
Salah satu lapangan baru pada South Mahakam Phase 3 (SMK 3) yang saat ini tengah memasuki tahap pengeboran pertama, diharapkan dapat menahan laju penurunan produksi gas di Blok Mahakam. Dari platform yang dinamai Jempang Metulang itu, Total akan mengeksplorasi tujuh sumur dengan enam slot.
“Kemungkinan nanti produksi di SMK 3 bisa sampai 40 juta kaki kubik per harinya untuk gas. Tapi hasilnya bisa jadi lebih besar atau justru lebih kurang dari itu,” jelasnya.
Proyek yang menghabiskan biaya pembangunan sebanyak US$130 juta untuk surface facility itu ditargetkan dapat mulai berproduksi pada November mendatang. Drilling rig telah dipindahkan dari Tanjung Batu menuju lapangan pada 21 April silam.
Well head platform tujuh sumur itu didesain dengan kapasitas tampung 150 juta kaki kubik per hari. Dari plan of development, platform dapat dioperasikan hingga 2025 mendatang. Nantinya, platform tersebut akan dioperasikan secara remote atau tanpa awak (unmanned) dari Senipah-Peciko-South Mahakam Processing Unit.