Bisnis.com,JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mengembangkan sektor perikanan budidaya laut.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan sektor ini memiliki potensi yang besar dan dinilai dapat memberikan kontribusi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Saat ini potensi lahan marikultur Indonesia yang mencapai 4,58 juta hektare baru dimanfaatkan sekitar 2 %, belum lagi prospek pengembangan usaha marikultur yang dapat dilakukan mulai wilayah garis pantai hingga ke area lepas pantai," ujarnya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (28/4/2015).
Sebagai wujud pengembangan itu, lanjutnya, ke depan KKP akan mengembangkan rumput laut di wilayah garis pantai sampai dengan 4 mil. Sedangkan untuk wilayah di atas 4 mil dapat dikembangkan budidaya laut menggunakan Karamba Jaring Apung (KJA) untuk komoditas yang disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing, seperti Kakap, Kerapu, Bawal Bintang, Abalone atau bahkan Tuna.
Disamping itu, komoditas marikultur merupakan komoditas ekspor dan banyak diminati oleh pasar luar negeri yang masih sangat terbuka lebar," katanya.
Slamet menambahkan capaian produksi marikultur juga mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Misalnya, komoditas rumput laut yang produksinya pada 2010 sekitar 3,9 juta ton lalu pada 2014 mencapai 10,2 juta ton.
"Demikian juga pada komoditas kakap dan kerapu serta komoditas lain seperti bawal bintang yang sangat berpotensi untuk dikembangkan," ujarnya.