Bisnis.com, PADANG - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatra Barat pada 16 Mei 2015.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Andrinof A Chaniago memastikan jadwal tersebut tidak akan meleset dan presiden dipastikan hadir.
“Jadwalnya sudah pasti, kecuali ada peristiwa yang amat penting yang menyebabkan presiden tidak bisa hadir,” ujar Andrinof usai menggelar rapat terbatas dan memantau kawasan tersebut, Minggu (26/4/2015).
Menurutnya, kawasan Mandeh yang berada di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumbar berpotensi untuk pengembangan objek wisata bahari dan kegiatan wisata air.
“Indah sekali, sayangnya kan selama ini tidak tergarap. Kami dorong pengembangan kawasan mandeh menjadi percontohan pengelolaan wisata dalam negeri,” ujarnya.
Mandeh merupakan kawasan wisata yang masuk dalam Rencana Induk Pembanguan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) pada tahun 2004. Keindahan kawasan yang setara dengan Bunaken dan Raja Ampat itu sudah dikenal hingga mancanegara.
Kawasan Mandeh seluas 8.000 hektare terdiri dari deretan pulau-pulau dengan laut yang tenang dan biru. Beberapa pulau yakni Pulau Taraju, Pulau Setan Kecil, Pulau Sironjong Besar dan Kecil, dan Pulau Cubadak yang paling terkenal, serta pulau-pulau kecil lainnya.
Keindahan bawah laut Mandeh juga didukung dengan keberadaan bangkai kapal Belanda, Boelongan yang tenggelam di masa penjajahan. Daerah itu juga didukung 70 ha terumbu karang yang masih sangat terawat, 4 ha hutan mangrove, dan ratusan biota laut.