Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semen Padang Targetkan Kapasitas Produksi Capai 10,4 Juta Ton

PT Semen Padang menargetkan peningkatan kapasitas produksi hingga 10,4 juta ton tahun depan, untuk mengimbangi rencana pemerintah menggalakkan pembangunan infrastruktur dalam negeri
Pabrik Semen Padang/Bisnis
Pabrik Semen Padang/Bisnis

Bisnis.com, PADANG— PT Semen Padang menargetkan peningkatan kapasitas produksi hingga 10,4 juta ton tahun depan, untuk mengimbangi rencana pemerintah menggalakkan pembangunan infrastruktur dalam negeri.

Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry mengungkapkan kapasitas produksi ditargetkan meningkat 40% dalam dua tahun menjadi 10,4 juta ton.

“Kalau sudah beroperasi pabrik Indarung VI dengan kapasitas 3 juta ton, total produksi kami di tahun 2016 mencapai 10,4 juta ton,” ujarnya,.

Dia mengatakan peningkatakan kapasitas produksi itu untuk memenuhi kebutuhan semen dalam negeri yang diperkirakan terus meningkat menyusul rencana pemerintah meningkatkan infrastruktur sepanjang 2015-2020.

Saat ini, kapasitas produksi Semen Padang sudah menyentuh 7,4 juta ton dengan beroperasinya pabrik cement mill di Dumai, Riau dengan kapasitas 900.000 ton per tahun.

Terkait menurunnya permintaan semen sepanjang triwulan pertama tahun ini, Semen Padang menyiapkan strategi ekspor dengan menggarap pasar Asia Selatan, Afrika dan Timur Tengah.

“Bisa jadi melemahnya permintaan (semen) berlangsung lama, kami antisipasi dengan memperluas jangkauan ekspor,” katanya.

Penjualan Semen Padang pada triwulan I/2015 mengalami penurunan 6,8% dari 1,61 juta ton awal tahun lalu menjadi hanya 1,50 juta ton.

Permintaan (demand) Semen Padang secara nasional juga mengalami penurunan 3,3%. Rendahnya permintaan dan ketatnya persaingan harga di pasar Jawa membuat penjualan perseroan turun signifikan.

Namun, kata Benny, untuk wilayah Sumatra yang merupakan pasar utama perusahaan semen tertua di Indonesia itu, hanya mengalami penurunan penjualan 1,1%, meski permintaan anjlok hingga 3,9%.

“Penjualan turun, tetapi maket share kami di Sumatra justru naik dari 42,35% tahun lalu menjadi 43,59% pada awal tahun ini,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper