Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk mendapatkan pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1,2 triliun dari proyek kawasan terpadu Holland Village.
Chief Marketing Officer Holland Village Joe Christian menuturkan nilai tersebut berasal dari penjualan 2 tower apartemen sejumlah 500 unit dan gedung perkantoran seluas 26.000 m2.
“Sejak dipasarkan pada Mei 2013, 95% unit apartemen sudah terserap, dan perkantoran mengalami kelebihan pesanan sebesar 130%,” ujar Joe di sela-sela acara penandatanganan kerjasama PT Lippo Karawaci dan PT Nusa Enjiniring Tbk, Rabu (22/4/2015).
Dia pun menambahkan kini harga apartemen yang menyasar segmen atas tersebut dipasarkan Rp1,5 miliar - Rp4,5 miliar per unit. Padahal, harga saat peluncuran mulai dari Rp1,4 miliar.
Holland Village merupakan kawasan terpadu yang terletak di Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada lahan seluas 4,5 hektar. Di dalamnya terdapat apartemen, perkantoran, hotel, mal, Rumah Sakit Siloam, Yayasan Pelita Harapan, dan taman.
Menurut Joe terjadi keterlambatan konstruksi fisik dari jadwal karena alasan teknis dan proses pemilihan kontraktor utama proyek. Saat ini perusahaan baru menyelesaikan tahap tiang pancang. Walaupun begitu keterlambatan ini tidak akan berpengaruh terhadap kualitas bangunan dan rencana serah terima.
"Sesuai perjanjian, kami akan serah terima pada 2016 atau 3 tahun ditambah 3 bulan sejak pemasaran pada 2013 untuk perkantoran dan apartemen," terangnya.
Sedangkan pusat perbelanjaan ditargetkan selesai pada Kuartal IV/2016. Joe menambahkan pembangunan dilakukan secara paralel dengan masa konstruksi selama 27 bulan. Dia memperkirakan mal, apartemen, dan rumah sakit akan beroperasi lebih dahulu.
CEO Lippo Homes Ivan Budiono menyampaikan perusahaan sudah menunjuk PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NEK) sebagai kontraktor utama pengembangan struktur Holland Village. Ivan berharap NEK mampu mewujudkan konsep urban central living yang diusung pada kawasan terpadu tersebut.
“Pengembangan Holland Village perlu dilakukan secara hati-hati, karena bisa jadi ini proyek kawasan terpadu terakhir yang berada di area strategis Cempaka Putih, Sunter, dan Kelapa Gading,” terangnya.
Sebelumnya, Lippo Cikarang mengalokasikan investasi Rp5 triliun untuk Holland Village. Namun, karena adanya pelemahan rupiah terhadap dolar yang berpengaruh pada kenaikan harga bahan baku, terjadilah kenaikan nilai sebesar Rp7 triliun.
“Kita sudah memperhitungkan angka eskalasi. Selain itu, secara kawasan nilainya akan terus terkerek seiring pembangunan yang dilakukan,” tutur Ivan.
Selain di Jakarta, tahun ini perusahaan juga meluncurkan kawasan terpadu bertajuk Holland Village pada lahan seluas 11 hektar di Manado, Sulawesi Utara.
Menurut Ivan, Manado sangat potensial untuk pengembangan bisnis properti seiring dengan rencana pemerintah menggenjot sektor pariwisata di daerah tersebut. Pertumbuhan ekonominya pun terbilang bagus seiring dengan infrastruktur yang sudah terbentuk.