Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbudakan Benjina: Saksi Penting Tewas. Ini Komentar Menteri Susi Soal Yosef Sairlela

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui bahwa Yosef adalah saksi kunci kasus perbudakan anak buah kapal (ABK) asing di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.
Ilustrasi: Anak Buah Kapal (ABK) asal Myanmar, Laos dan Kamboja yang bekerja di PT. PBR Benjina tiba di PPN Tual, Maluku, Sabtu (4/4)./Antara
Ilustrasi: Anak Buah Kapal (ABK) asal Myanmar, Laos dan Kamboja yang bekerja di PT. PBR Benjina tiba di PPN Tual, Maluku, Sabtu (4/4)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -Seorang saksi penting kasus perbudakan Benjina, Yosef Sairlela, ditemukan tewas.

Yosef adalah pegawai negeri sipil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ditemukan tewas di sebuah hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui bahwa Yosef adalah saksi kunci kasus perbudakan anak buah kapal (ABK) asing di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.

Namun demikian, Menteri Susi enggan menduga-duga mengenai penyebab pasti kematian anak buahnya yang akrab di sapa Oce tersebut.

"Saudara Oce (Yosef) adalah saksi penting dalam kasus Benjina," kata Susi singkat seusai acara seminar Gerakan Nasional Sumber Daya Alam Indonesia Sektor Kelautan, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Pihaknya masih menunggu penyelidikan kepolisian selama dua minggu ke depan.

"Kami masih tunggu visum dalam dua minggu ini. Saya tidak bisa berasumsi (penyebab kematiannya apa)," ujarnya.

Yosef merupakan Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

Di duga, Yosef dibunuh lantaran banyak mengetahui rahasia PT Pusaka Benjina Resources (PBR) dan sejumlah praktik penyelewengan yang dilakukan pihak PBR dan sejumlah oknum pejabat kementerian selama ini.

Menteri Susi menaruh perhatian spesial terhadap kasus perbudakan anak buah kapal yang terjadi di Benjina yang juga menjadi perhatian dunia internasional.

"Kasus Benjina harus kita kawal bersama, tidak bisa dibiarkan," tuturnya.

Kasus Benjina muncul bermula dari laporan investigasi kantor berita Associated Press (AP) yang mewartakan ada praktik perbudakan anak buah kapal di PT Pusaka Benjina Resources (PBR).

Atas berita itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta aparat penegak hukum langsung bergerak cepat.

Tim Satgas Pemberantasan Illegal Fishing pun mendapati 322 anak buah kapal (ABK) asing dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Mereka diduga menjadi korban kerja paksa oleh perusahaan perikanan berbendera Thailand di wilayah Indonesia, PT Pusaka Benjina Resources (PBR).

Korban perbudakan berasal dari Myanmar 256 orang, Kamboja 58 orang, dan 8 orang lainnya dari Laos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper