Bisnis.com, JAKARTA—Rosatom, badan usaha milik negara Rusia, menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan Pembangkit Listrrik Tenaga Nuklir yang akan dibangun di Indonesia yang tengah dikerjakan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
Minat ini khususnya ditujukan untuk proyek Batan di Serpong, yang dikerjakan melalui kerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Menengah yang ditargetkan rampung pada 2018.
"Apabila Indonesia baru mulai memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi listrik, negara tetangga Vietnam telah selangkah lebih maju dalam pengembangan industri ini," kata Wakil Direktur Jenderal Rosatom Energy State Corporation Kirill Komarov dalam siaran pers, Jumat (17/4).
Dia menerangkan pada tahun ini Vietnam akan segera menandatangani dua kontrak pertama bersama dengan Rosatom untuk pembangunan PLTN pertama di Vietnam yang diberi nama Ninh Thuan.
Rosatom, katanya, mengetengahkan kombinasi sistem keselamatan aktif dan pasif serta core catcher, yang merupakan sumber keamanan yang sangat diperlukan.
"Saat ini, tidak ada satu pihak pun yang berada di daerah padat penduduk yang tidak membangun pembangkit listrik tenaga nuklir tanpa mengetahui teknik rekayasa Rusia ini (core catcher)," lanjutnya.
Dia menambahkan, Rusia menganggap negara-negara di Asia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, sehingga sektor energi menjadi sangat penting untuk keberlangsungan perputaran roda ekonomi di kawasan ini.