Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (Pertamina EP) merevisi rencana kerja dan anggaran dengan mengurangi pengeboran 100 sumur minyak pada tahun ini.
Deputi Pengendalian Operasi Sa - tuan Kerja Khusus Pelaksana Ke giatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Muliawan mengatakan Pertamina EP telah mengajukan persetujuan pengurangan pengeboran 100 sumur itu kepada lembaganya.
Pengurangan pengeboran oleh Perta mina EP merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lainnya. Namun, hingga saat ini masih belum ada persetujuan dari SKK Migas terkait dengan pengurangan kegiatan tersebut.
“Iya benar Pertamina mengurangi, sudah mengajukan [kepada SKK Migas], tapi belum disetujui,” katanya saat ditemui dalam acara Indonesia Supply Chain Summit 2015 Upstream Oil and Gas Industry, Selasa (14/4/2015).
Dia menjelaskan awalnya anak usaha PT Pertamina (Persero) itu akan mengebor 126 sumur sepanjang tahun ini. Namun, Pertamina EP harus mengurangi pengeboran 100 sumur sebagai efisiensi di tengah anjloknya harga minyak dunia yang menyentuh level US$50-an per barel.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan pengurangan pengeboran sumur dilakukan guna penghematan belanja investasi. Di tengah lesunya harga minyak, tambahnya, perseroan perlu selektif memilih sumur yang akan dibor.
Dia mengemukakan sumur yang dikurangi merupakan sumur eksplorasi, sehingga tidak akan berdampak pada produksi tahun ini. Namun, produksi migas pada tahun mendatang akan terganggu karena kegiatan eksplorasi untuk mengamankan produksi pada masa mendatang. “Yang dipangkas pengeboran sumur eksplorasi, kalau produksi jalan terus.”
Menurutnya, sumur eksplorasi dikorbankan karena merupakan kegiatan yang berisiko tinggi. Jika tidak meyakinkan untuk mendapatkan cadangan migas, dana investasi tidak akan kembali.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, menyampaikan hal yang berbeda dengan Dwi. Menurutnya, sumur-sumur yang sedang dievaluasi merupakan sumur pengembangan.
“Sumur-sumur yang sedang dievaluasi adalah sumur infill [sisipan] untuk produksi,” jelasnya.
Sumur yang dimaksud Syamsu merupakan pengeboran di sekitar su mur produksi yang sudah ada. Pengeboran itu bertujuan meningkatkan produksi sumur existing.