Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

K-Log Park Cibitung Diklaim Mampu Tekan Biaya Logistik

Pengoperasian K-Log Park Cibitung sebagai kawasan logistik terpadu terbesar diklaim dapat menekan biaya logistik. CEO PT Kamadjaja Logistics Iva Kamadjaja mengatakan letak kawasan logistik yang strategis merupakan kunci untuk menekan biaya logistik.
CEO Kamadjaja Logistics Ivan Kamadjaja saat diwawancarai wartawan, di K-Log Park Cibitung, Bekasi, Kamis (9/4/2015)
CEO Kamadjaja Logistics Ivan Kamadjaja saat diwawancarai wartawan, di K-Log Park Cibitung, Bekasi, Kamis (9/4/2015)

Bisnis.com, JAKART--Pengoperasian K-Log Park Cibitung sebagai kawasan logistik terpadu terbesar diklaim dapat menekan biaya logistik. CEO PT Kamadjaja Logistics Iva Kamadjaja mengatakan letak kawasan logistik yang strategis merupakan kunci untuk menekan biaya logistik.

 Saat ini, biaya logistik mencapai 22% sampai 27% dari total gross domestic products (GDP). Dengan menekan biaya logistik maka turut menurunkan harga produk sampai diterima konsumen.
 
K-Log Park Cibitung berdiri di lokasi yang dapar diakses melalui tiga jalan tol, yaitu JORR 1, JORR 2, dan Cikampek sehingga dapat mempersingkat jarak dari Pelabuhan Tanjung Priok.
 
"K-Log Park ini berkaitan dengan lokasi karena lokasi menentukan dengan biaya transportasi. Jadi pertama lokasi, kedua optimalisasi dr transportasi. Yang bedakan karena kita mengoptimalisasi yang pra waiting time dan pengelolaan dalam gudang," ujarnya usai meresmikan pengerasian K-Log Park Cibitung, Bekasi, Kamis (9/4/2015).
 
Kawasan yang diresmikan oleh Menteri Perdagangan Rahmat Gobel ini juga mampu mengurangi loading time sehingga lebih cepat 50%. Berdasarkan perhitungannya, truk yang masuk dan keluar dari K-Log Park Cibitung hanya memerlukan waktu tiga jam, sementara kawasan logistik lainnya bisa mencapai 8 jam.
 
Dia juga memanfaatkan sumber daya alam seperti sinar matahari untuk mendukung teknik pencahayaan sehingga mengurangi konsumsi listrik. Selain itu, lantai di K-Log Park Cibitung dapat membawa beban hingga 6 ton per meter persegi.
 
"Teknologi jadi fokus dari kita untuk lebih meningkatkan produktivitas, salah satunya melalui barcode scanner sehingga proses administrasi," ucapnya.
 
Kawasan dengan biaya Rp500 miliar itu dibangun dalam tiga tahapan. Tahap pertama sudah selesai dilakukan tahun lalu, tahap kedua dimulai 2016, menyusul tahap ketiga pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper