Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Memburuk, Pasar Properti di Jabar Lesu

Pasar properti komersial di Jawa Barat pada kuartal I/2015 dinilai melambat dengan penurunan permintaan hingga 30%.
Geliat sektor properti komersial di Jabar merosot cukup tajam./Ilustrasi Proyek perumahan-Bisnis.com
Geliat sektor properti komersial di Jabar merosot cukup tajam./Ilustrasi Proyek perumahan-Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Pasar properti komersial di Jawa Barat pada kuartal I/2015 dinilai melambat dengan penurunan permintaan hingga 30%.

Penurunan terjadi akibat masih buruknya kondisi makroekonomi Indonesia sehingga memicu pelemahan daya beli masyarakat.

Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jabar Irfan Firmansyah mengatakan pada kuartal I/2015 daya beli masyarakat cukup terganggu dengan kondisi makro-ekonomi yang belum stabil.

Kendati demikian, penurunan bukan hanya terjadi pada sektor properti tetapi sektor lain pun ikut terpukul.

"Permintaan menurun sejak awal Januari yang diperkirakan mencapai 30% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Secara makro, kondisi ini terjadi tidak hanya pada properti, yang dipicu faktor suku bunga belum turun, harga BBM fluktuatif, dan faktor ekonomi lainnya," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (8/4/2015).

Dalam kondisi tersebut, dia berharap pemerintah mendorong pengembang untuk mengajak sektor perbankan menurunkan suku bunga KPR komersial.

Kondisi serupa terjadi pada permintaan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Irfan mengaku sudah memperkirakan inflasi, pengaruh harga BBM, serta kenaikan upah pada awal tahun lalu yang akan menjadi penghambat daya beli masyarakat menjadi rendah.

Salah satu cara untuk mengatasinya yakni dengan menaikkan kesepakatan harga jual MBR dari tahun lalu, di mana hal tersebut sudah disampaikan oleh REI kepada pemerintah.

"Pertimbangan dari hal ini adalah terus berkejar-kejarannya harga jual yang ada saat ini karena kenaikkan harga tidak terjadi setiap saat dan sementara itu, fluktuasi harga cukup berpengaruh."

Mengenai target pembangunan rumah subsidi di Jabar, pihaknya tidak berpatokan terlalu tinggi. REI Jabar hanya menargetkan kenaikan sekitar 5.000 unit rumah dari tahun lalu sebanyak 20.000 unit.

“Target tidak naik terlalu jauh dari target tahun lalu, pada tahun ini REI Jabar akan membangun sekitar 25.000 MBR yang sebarannya antara lain di daerah Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Subang, dan Sukabumi,” ujarnya.

Sementara itu, Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (AP2ERSI) memperkirakan penjualan rumah MBR di Jabar cukup bagus pada tahun ini.

AP2ERSI sendiri menargetkan penjualan rumah MBR pada tahun ini mencapai 5.000 unit.

Ketua AP2ERSI Ferry Sandiyana mengatakan pasar MBR khususnya di daerah Jabar masih cukup bagus seperti tahun-tahun sebelumnya meskipun memang terdapat beberapa masalah seperti harga tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper