Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkop, TNI AL, Bank Mandiri & IBM Latih Keluarga Nelayan Jadi Wirausahawan

Kementrian Koperasi dan UKM melaksanakan program kewirausahaan bagi 1000 keluarga nelayan di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pemerintah menggandeng TNI AL, Bank Mandiri, dan IBM Indonesia untuk merealisasikan kegiatan tersebut.
Kementrian Koperasi dan UKM melaksanakan program kewirausahaan bagi 1000 keluarga nelayan di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pemerintah menggandeng TNI AL, Bank Mandiri, dan IBM Indonesia untuk merealisasikan kegiatan tersebut./JIBI
Kementrian Koperasi dan UKM melaksanakan program kewirausahaan bagi 1000 keluarga nelayan di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pemerintah menggandeng TNI AL, Bank Mandiri, dan IBM Indonesia untuk merealisasikan kegiatan tersebut./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementrian Koperasi dan UKM melaksanakan program kewirausahaan bagi 1000 keluarga nelayan di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pemerintah menggandeng TNI AL, Bank Mandiri, dan IBM Indonesia untuk merealisasikan kegiatan tersebut.

Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS mengatakan pemerintah fokus untuk membina dan mendorong keluarga nelayan di seluruh Indonesia supaya ingin berwirausaha.

"Kita akan memberikan pelatihan kewirausahaan dan vocational yang dibutuhkan keluarga nelayan," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Dia memaparkan target program ini adalah membuat keluarga nelayan sejahtera dan mapan dengan memiliki usaha. Karena itu, Kemenkop UKM melakukan pendampingan pelatihan wirausaha kepada keluarga nelayan dan petani.

"Kita dampingi mereka mulai dari produksi, packaging, pemasaran, hingga manajemen keuangan. Jenis pelatihannya pun beragam, seperti merajut, menjahit, dan sebagainya", ujar Prakoso.

Kemenkop UKM menyediakan dana dekonsentrasi sebesar Rp100 miliar untuk mensukseskan program tersebut di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Selain kewirausahaan, Prakoso juga mendorong keluarga nelayan dan petani untuk berkoperasi. "Kita arahkan untuk membentuk koperasi keluarga, sehingga mampu mengurangi tekanan para rentenir yang selama ini melingkari kehidupan para nelayan dan petani," jelas Prakoso.

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan jenis pelatihannya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing masyarakat pesisir.

"Jadi, bukan berdasarkan keinginan Kemenkop UKM, tetapi pelatihan apa yang dibutuhkan disini. Kami perlu segera masukan itu", kata Puspayoga.

Meski begitu, Puspaya berharap bahwa pelatihan lebih dititikberatkan pada industri hilirisasi. Misalnya, industri kecil pengolahan ikan agar memiliki nilai tambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper