Bisnis.com, BANDUNG—Menyusul pembatalan proyek pelabuhan di Cilamaya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat mendesak pembangunan pelabuhan laut internasional di Jawa Barat untuk tetap disegerakan.
Ketua Kadin Jabar Agung Suryamal Sutisno menilai kawasan Indramayu ataupun Pamanukan sebagai kandidat daerah pengganti proyek di Cilamaya, cukup laik dijadikan lokasi pelabuhan karena sudah adanya jalur kapal.
“Kalau Indramayu, itu bisa. Pamanukan pun memungkinkan. Di dua lokasi tersebut silakan. Memang [kebutuhannya] sudah mendesak, harus segera,” katanya kepada Bisnis, Senin (6/4/2015).
Menurut dia, Jawa Barat mutlak harus memiliki pelabuhan laut bertaraf internasional yang mudah diakses dengan cepat seiring kebutuhan dunia usaha dan pertumbuhan industri di Tanah Priangan.
“Sekarang industri Jawa Barat berkembang terus, namun sarana pelabuhan laut untuk ekspor-impor masih terbatas hanya ke Tanjung Priok. Tanjung Priok ini sangat padat. Menuju ke sana juga macet,” tuturnya.
Dia menuturkan adanya pembatalan hingga munculnya rencana pergeseran lokasi pelabuhan internasional dari Cilamaya ke arah timur Kabupaten Karawang, telah memperlambat realisasi proyek pelabuhan yang dibutuhkan tersebut.
“Kalau sekarang dibatalkan, pasti ke depan setidaknya butuh waktu tiga tahun lagi [untuk realisasi]. Itu juga paling cepat tiga tahun karena studi kelayakan perlu waktu, konstruksi butuh waktu,” ujarnya.
Meski mendesak pelaksanaan proyek disegerakan, Agung meminta pemerintah untuk lebih cermat, tepat, komprehensif, dan melibatkan banyak pihak dalam melakukan perencanaan proyek-proyek strategis supaya dapat terwujud dengan baik.