Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan mengecek langsung lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya untuk memastikan proyek tersebut tidak mengganggu wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, mengatakan dirinya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla akan meninjau langsung lokasi yang telah direncanakan untuk Pelabuhan Cilamaya. Dari situ diharapkan pemerintah memiliki gambaran terkait lokasi ideal pembangunan pelabuhan yang diproyeksikan menjadi tol laut tersebut.
“Sudah ada kajian sebelumnya, dan sudah memperhitungkan sebaran anjungan migas yang ada di wilayah kerja milik Pertamina,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/3).
Indroyono menuturkan kajian yang dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu sudah disertai berbagai opsi yang dapat dilakukan untuk membangun pelabuhan tersebut tanpa mengganggu industri lain.
Menurutnya, salah satu opsi yang dipertimbangkan agar tidak mengganggu operasional PHE ONWJ adalah membangun elevated toll road, dengan mempertimbangkan sebaran anjungan milik anak perusahaan Pertamina itu.
“Kalau masalah pipa itu kan tinggal di geser sekitar 3 kilometer ke arah timur atau barat dengan pelabuhannya. Kemarin dilaporkan ada masalah anjungan minyak itu, makanya kami ingin melihat secara langsung,” ujarnya.
Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan, mengatakan keputusan mengenai lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan disampaikan wakil Presiden Jusuf Kalla. Kajian pembangunan pelabuhan tersebut sebenarnya sudah ada sebelum masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Kajian tersebut juga sudah mempertimbangkan wilayah kerja PHE ONWJ dengan seluruh fasilitas anjungan dan pipa-nya. Jonan pun menyebutkan pembangunan pelabuhan dengan teknologi tertentu dapat mengatasi persoalan keberadaan pipa yang mengalirkan gas ke sejumlah pembangkit listrik dan industri.
