Bisnis.com, JAKARTA --PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengakuisisi PT Primajasa Aldodua, anak perusahaan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan yang kemudian berubah nama menjadi PT PP Peralatan Konstruksi atau PP Peralatan.
“Salah satu pendukung pertumbuhan kinerja PTPP tahun lalu adalah kontribusi PP Peralatan yang merupakan salah satu anak perusahaan PTPP,” kata Bambang Triwibowo Direktur Utama PTPP melalui siaran pers yang dierima Bisnis.com Kamis (26/3/2015).
Bambang mengatakan pilar bisnis PP Peralatan meliputi penyewaan peralatan konstruksi dan pemborongan bekisting proyek gedung. Di pilar bisnis penyewaan peralatan konstruksi, dengan memiliki 75 unit tower crane, PP Peralatan mengklaim sebagai yang terbesar di bidangnya.
"Di samping itu, PP Peralatan juga memiliki sejumlah peralatan untuk disewakan, antara lain tower crane, passenger hoist, earth moving equipment dan perancah bekisting," ujar Bambang.
Untuk mempercepat pertumbuhan kinerja, kata Bambang, PP Peralatan akan masuk ke bisnis pemborongan pekerjaan sipil dan bored pile seiring dengan perkembangan pasar konstruksi nasional yang semakin pesat. "Target pasarnya adalah proyek-proyek di internal maupun di luar PTPP."
PP Peralatan menargetkan kontrak baru 2015 sebesar Rp280 miliar naik 260% dibandingkan dengan realisasi 2014 sebesar Rp 77 miliar. Sedangkan pendapatan ditargetkan sebesar Rp285 miliar, naik 53% dibandingkan realisasi 2014 sebesar Rp186 miliar. Laba kotor ditargetkan sebesar Rp87 miliar naik 33% dibandingkan realisasi tahun 2014 Rp65 miliar.
"Dengan armada yang dimiliki serta peluang pasar yang semakin berkembang, PP Peralatan optimis akan tumbuh lebih besar lagi," tambahnya
Miliki 75 Unit Tower Crane, PP Peralatan Incar Pertumbuhan 260%
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengakuisisi PT Primajasa Aldodua, anak perusahaan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan yang kemudian berubah nama menjadi PT PP Peralatan Konstruksi atau PP Peralatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Setyardi Widodo
Editor : Setyardi Widodo
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
20 menit yang lalu