Bisnis.com, JAKARTA - China optimistis neraca dagang antara China dan Indonesia pada tahun ini akan membaik meski kinerja ekspor produk Indonesia melorot tajam sejak awal 2015.
Salah satu caranya dengan melakukan diversifikasi produk ekspor, khususnya untuk kategori produk konsumsi.
President China Foreign Trade Center, Wang Runsheng mengatakan pemerintah dan pelaku usaha Indonesia diharapkan mampu menyiasati penurunan ekspor komoditas primer ke pasar Negara Panda tersebut. Salah satu caranya dengan meriset produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat China.
"Permintaan rakyat China terhadap produk impor melonjak tajam dalam beberapa tahun terakhir. Nilai impor China tahun lalu mencapai US$1,96 triliun. Produk impor yang masuk ke China dipasok oleh berbagai negara, termasuk Indonesia," katanya dalam konferensi pers Canton Fair 2015 di Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Berdasarkan data China Foreign Trade Center, nilai impor Provinsi Guangdong di China didominasi oleh perlengkapan komunikasi dan transportasi US$12,392 miliar, makanan dan minuman US$7,982 miliar, perlengkapan rumah tangga US$1,158 miliar, dan produk fesyen dan alas kaki US$1,087 miliar.
Menurutnya, ragam produk konsumsi yang dibutuhkan masyarakat China dapat dilihat dari tren penjualan di pagelaran Canton Fair. Setidaknya ada 6 kategori produk yang mendominasi pameran terbesar di Negeri Tirai Bambu tersebut a.l. peralatan elektronik, material bahan bangunan, makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, peralatan dan mesin, serta produk tekstil.
"Indonesia bisa mengambil kesempatan memperbaiki neraca perdagangan dengan mengekspor lebih banyak barang-barang konsumsi. Saya melihat Indonesia memiliki keunggulan di produk makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, dan tekstil."