Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Tol Cisumdawu Mangkrak 3 Bulan, Pemerintah Bergeming

PT Jasa Sarana menunggu kebijakan pemerintah untuk melanjutkan pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang berhenti mulai akhir tahun lalu.
Pengerjaan proyek jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)/Ilustrasi-Bisnis
Pengerjaan proyek jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu)/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - PT Jasa Sarana menunggu kebijakan pemerintah untuk melanjutkan pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan alias Cisumdawu yang berhenti mulai akhir tahun lalu.

Terhentinya proyek pembangunan Tol Cisumdawu akibat Undang-undang No. 2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Direktur Keuangan PT Jasa Sarana Kaslan menjelaskan UU yang baru berlaku pada akhir tahun lalu itu menyebabkan pihaknya kesulitan mendapatkan anggaran untuk melanjutkan proses pembangunan.

"UU tersebut menyebutkan anggaran dana hanya disalurkan melalui APBN, APBD, dan BUMN. Ini menyebabkan BUMD seperti PT Jasa Sarana dan swasta tidak bisa lagi membebaskan tanah, " ujar Kaslan kepada Bisnis.com, Rabu (18/3/2015).

Kaslan menyebutkan keberadaan UU tersebut membingungkan karena belum ada petunjuk yang jelas. Selain mengharuskan PT Jasa Sarana berhenti, pengadaan tanah bukan lagi di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), melainkan Badan Pertanahan Nasional yang belum bergerak sampai sekarang.

"Kami masih merencanakan perundingan dengan pemprov dan Kementerian Pekerjaan Umum yang dulu menaungi proyek ini," kata Kaslan.

Proyek Tol Cisumdawu merupakan pembangunan yang menyerap anggaran APBN untuk Seksi 1-2, dan anggaran seksi 3-6. Sampai saat ini, tanah yang sudah dibebaskan baru 32% untuk anggaran APBN, yakni seksi satu dari Tanjungsari-Cileunyi.

Adapun, untuk Seksi 3-6 baru dibebaskan 15%. Dengan demikian, belum ada tender konsesi untuk proyek ini, karena harus melampaui 75%.

Kaslan mengutarakan kelanjutan proyek ini belum feasible. Untuk menjadi feasible, ada dua catatan penting yang harus dipenuhi, setengah pembiayaan yang membutuhkan anggaran negara dan Bandara Kertajati harus selesai.

"Bandara Kertajati ditargetkan selesai pada 2017, sekarang sudah mulai. pengerjaan tol. Ini pun sebenarnya harus mengikuti pembangunan bandara," ujarnya. 

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan konsolidasi bersama kontraktor dan pihak yang mengelola Tol Cisumdawu.

Kepala Bappeda Jabar Denny Juanda Puradimadja mengatakan pihaknya menggelar pertemuan ini dalam rangka konsolidasi internal. "Konsolidasi untuk melihat kesulitan di lapangan," katanya.

Menurutnya, konsolidasi jadwal ini penting karena ada target Bandara Kertajati, Majalengka 2017 harus selesai.

"Tinggal sekarang bagaimana mempercepat Cisumdawu ini agar tuntas dalam waktu dekat," katanya.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar berharap tol Cisumdawu dapat dioperasikan secepatnya, agar menyedot investor untuk masuk menanamkan modalnya di daerah Jabar bagian timur.

Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja menyatakan hingga saat ini investor belum banyak menanamkan investasi di kawasan industri sekitaran Majalengka karena masih menunggu pengoperasian kedua tol itu.

"Kalau infrastruktur belum rampung investor sulit menanamkan modalnya karena belum ada jaminan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper