Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resi Gudang Beras Mulai Diterapkan Bulan Ini

Kementerian Pertanian akan menerapkan skema resi gudang pada tingkat petani padi untuk memangkas jalur distribusi beras kepada pasar sehingga Badan Urusan Logistik dapat membeli secara langsung.

Bisnis.com, PANDEGLANG—Kementerian Pertanian akan menerapkan skema resi gudang pada tingkat petani padi untuk memangkas jalur distribusi beras kepada pasar sehingga Badan Urusan Logistik dapat membeli secara langsung.
 
Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, mengatakan pihaknya tengah membahas skema tersebut dengan Bulog, Koperasi, dan Kementerian Perdagangan, sehingga akhir bulan ini diharapkan sistem distribusi tersebut dapat berjalan.
 
“Seluruh pihak harus menjalin komunikasi dengan baik sehingga beras yang diterima konsumen tidak mahal. Permasalahan beras selama ini hanya pada distribusi, itu terbukti ketika kita baru panen raya dua pekan terakhir, harga sudah turun,” ujarnya di Pandeglang, Jumat (13/3).
 
Menurutnya, pada bulan ini secara nasional jumlah sawah yang melakukan panen seluas 2,4 juta hektare dengan perkiraan menghasilkan beras sebanyak 18 juta ton. Dengan demikian, jika tidak terjadi bencana alam, tiga tahun mendatang surplus beras Indonesia akan tinggi.
 
Dia mengatakan, jika Bulog dapat langsung menyerap padi dari petani, maka harga yang diterima petani akan sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. Selain itu, harga jual kepada masyarakat akan lebih terkontrol.
 
Yusni Emilia Harahap, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil (PPHP) pada Kementerian Pertanian, mengatakan sistem resi gudang ini sudah siap dilakukan untuk sejumlah komoditi, tetapi terlebih dahulu akan difokuskan pada gabah dan jagung.
 
Untuk menyiapkan struktur administrasi sistem ini, lanjutnya, Kementerian Pertanian akan membuat simpul-simpul resi gudang bekerja sama dengan koperasi dan bulog, sehingga petani tradisional dapat terakomodir dalam skema ini.
 
Kendati demikian, hingga kini pihaknya masih merancang sejumlah skema lain agar Bulog dapat membeli beras langsung dari tangan petani. Terkait dengan sistem penjualan, tuturnya,  selain menggunakan skema yang dimiliki Bulog, Kementan juga menginginkan peran Koperasi di optimalkan.
 
Sistem ini, menurutnya selain dapat mengontrol harga beras di Indonesia juga dapat manfaatkan oleh petani dalam bidang pembiayaan. Karena, bukti kepemilikan barang yang berada di gudang dapat dijaminkan untuk mendapatkan pembiayaan.
 
Selain itu, sistem ini juga diyakini dapat menciptakan keseimbangan distribusi beras antar daerah, sehingga kelak surplus beras yang dialami pada satu daerah dapat segera dialokasikan kepada daerah yang mengalami defisit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper