Bisnis.com, DENPASAR - Pemprov Bali mengkhawatirkan alih fungsi lahan pertanian di Pulau Dewata yang rata-rata seluas 650 Ha per tahun.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menuturkan kondisi lahan pertanian di Tabanan, dan Gianyar hampir sudah habis karena alih fungsi menjadi sarana akomodasi.
"Bayangkan 650 ha per tahun kadang kala 1000 ha. Yang saya khawatir Jatiluwih [pusat pertanian di Tabanan] dan Gianyar Payangan ke atas, itu sudah habis," katanya di hadapan anggota DPR dan DPD asal Bali, Jumat (13/3/2015).
Dia menjelaskan pembangunan akomodasi wisata seperti villa sudah merangsek hingga ke pojok-pojok lahan persawahan. Menurutnya, membuat peraturan daerah (perda) yang melarang pembangunan dapat dipastikan tidak mempan.
Pasalnya, pemilihan lahan berdalih masalah ekonomi yang mendorong mereka menjual sawah. Pastika mengajak semua kabupaten dan kota agar memikirkan persoalan ini, supaya ke depannya tanah pertanian di Bali terus berkurang.
"Intinya Bali harus mempertahankan pertanian dalam arti luas," katanya.