Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian mematok pendapatan ekspor dari industri pengolahan nonmigas berbasis agro mencapai US$35,42 miliar sepanjang tahun ini.
Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto mengatakan pertanian nasional potensial untuk menyokong bisnis industri pengolahan di pasar global.
“Komoditas pertanian unggulan Indonesia, seperti kelapa sawit, kakao, karet, dan rotan,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Tahun lalu, produksi minyak sawit (CPO dan CPKO) nasional mencapai 31 juta ton, kakao sekitar 450.000 ton, dan karet sekitar 3,23 juta ton.
RI juga penghasil rotan tersohor mencapai 143.000 ton setara 85% produksi rotan dunia.
“Kontribusi subsektor industri agro tertinggi disumbangkan dari cabang industri makanan, barang kayu dan kertas,” kata Panggah.
Perinciannya adalah industri makanan, minuman dan tembakau menyumbang 37,17% dengan pertumbuhan sebesar 7,24%. Industri barang kayu dan hasil hutan lainnya sebesar 5,02% dengan pertumbuhan sebesar 7,33%. Industri kertas dan barang cetakan dengan kontribusi sebesar 3,66% dan pertumbuhan sebesar 6,15%.
Industri agro juga berlakon sebagai sektor andalan industri pengolahan nonmigas.
Sumbangsih industri agro dalam PDB industri pengolahan pada tahun lalu sebesar 45,74%, naik dari tahun sebelumnya hanya 44,64%.