Bisnis.com, MEDAN—Anjloknya harga minyak dunia sejak akhir tahun lalu membuat PT Pertamina (Persero) pasrah mengalami kerugian di kuartal pertama tahun ini.
Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, mengatakan hampir seluruh perusahaan migas mengalami kerugian pada kuartal keempat tahun lalu, karena anjloknya harga minyak dunia. Hal tersebut diprediksi masih akan berlanjut hingga kuartal pertama tahun ini.
“Semua perusahaan minyak pada kuartal empat tahun lalu, dan mungkin termasuk kuartal pertama tahun ini pasti mengalami kerugian, karena turunnya harga minyak global,” katanya.
Dwi menuturkan kerugian tidak hanya dialami Pertamina sebagai BUMN yang melaksanakan tugas public service obligation (PSO), tetapi juga dialami oleh Petronas.
Perusahaan migas asal Malaysia tersebut mengalami kerugian hingga US$2 miliar pada kuartal keempat tahun lalu.
Menurutnya, kerugian perusahaan disebabkan Pertamina harus menjual bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah yang telah dibeli dengan harga lebih tinggi. Dia pun berharap nantinya akan ada tren penaikan harga minyak global, agar perseroan tidak terus mengalami kerugian.
“Karena stok yang kami beli dengan harga tinggi, harus dijual dengan harga murah, itu yang membuat kami terpukul. Pertanyaannya sekarang adalah apakah bulan ke bulan ini akan ada tren penaikan harga,” ujarnya.
Pertamina sendiri masih akan melihat kinerja keuangannya pada kuartal pertama tahun ini saat rapat umum pemegang saham (RUPS) April nanti.
Pengadaan stok BBM dan minyak mentah yang dilakukan pada Januari dan Februari dipercaya akan mengurangi kerugian Pertamina, karena dibeli dengan harga yang lebih murah.
Harga Minyak Turun, Pertamina Merugi di Kuartal I 2015
Anjloknya harga minyak dunia sejak akhir tahun lalu membuat PT Pertamina (Persero) pasrah mengalami kerugian di kuartal pertama tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 jam yang lalu