Bisnis.com, JAKARTA - Republik Rakyat China menawarkan pembiayaan sebesar US$40 Miliar yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung visi menjadi poros maritim dunia.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) A.M Fachir didampingi Dubes Ngurah Swajaya selaku Ketua Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi telah menerima kunjungan Duta Besar RRC Xi Feng. Pertemuan tersebut difokuskan untuk membahas isu penguatan kerja sama ekonomi.
“Indonesia dan China perlu memperkuat upaya untuk menerjemahkan Kemitraan Strategis Komprehensif kedua negara menjadi suatu kerja sama yang konkret dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas”, kata Fachir, dalam rilis yang diterima Minggu (8/3/2015).
Dengan adanya Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi yang dikoordinir oleh Wamenlu RI, prioritas kerja sama ekonomi Indonesia akan difokuskan pada penyelesaian berbagai pending issues dengan negara sahabat, termasuk dengan China.
Menurutnya, ada beberapa kerja sama ekonomi dengan RRT yang perlu segera ditindaklanjuti, antara lain percepatan pembangunan ke-13 kawasan industri terpadu di Indonesia, penyusunan daftar proyek Five Year Development Program for Economic and Trade Cooperation, dan upaya bersama untuk dapat mengatasi defisit perdagangan Indonesia yang mencapai US$13,01 miliar pada 2014.
“Pertemuan juga membahas kerja sama maritim bahwa Dubes RRC menawarkan Maritime Silk Fund sebesar US$40 miliar yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia guna mendukung visi Poros Maritim Dunia,” tambahnya.
Secara khusus pertemuan juga membahas rencana kunjungan kenegaraan Presiden RI ke RRC pada akhir Maret 2015, serta deliverables yang diharapkan dapat ditandatangani pada kunjungan tersebut.
Pertemuan ditutup dengan komitmen dari tingkat leader RRC untuk hadir pada acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika yang dapat memberikan bobot penting bagi penguatan kerja sama Selatan-Selatan.