Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan meminta peran swasta terlibat dalam pembangunan sumber daya manusia kelautan dan perikanan dalam negeri.
Apalagi, KKP merencanakan ke depan tidak akan ada lagi penggunaan ABK Asing. Dari hasil kajian IPB, setidaknya penggunaan ABK asing di Bali saja mencapai 40.000 orang.
Sementara tiap tahunnya, akademi kelautan dan perikanan yang dimiliki KKP hanya meluluskan 1.600 orang – 1.700 orang. Oleh karena itu, upaya subtitusi ABK asing ke ABK lokal ini perlu diperkuat dengan SDM lokal tadi lewat peran swasta.
Kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Suseno Sukoyono mengatakan saat ini kebutuhan sumber daya manusia handal di sektor kelautan dan perikanan masih kurang.
“Banyak program yang bagus. Salah satunya dari banyak sekali minta pemerintah bangun sekolah. Harus ada standar,” katanya saat konferensi pers mengenai SDM kelautan dan perikanan bersama Kadin, Senin (2/3/2015).
Menurutnya, standar yang diperlukan adalah menciptakan akademi yang dapat langsung melaksanakan praktik serta dapat langsung bekerja. Saat ini, jumlah akademi seperti ini hanya sebanyak 17 akademi.
“Memperbanyak itu. tapi dengan standar, yang paling penting adalah kurikulum berikut sarananya. Sekarang jumlahnya cuma 17 di KKP,” ujarnya. []