Bisnis.com, BALIKPAPAN—Kota Balikpapan menjadi kota dengan laju inflasi tertinggi se-Kalimantan selama dua bulan berturut-turut. Pada Februari, tercatat inflasi Balikpapan mencapai 0,72% dengan inflasi tahun kalender mencapai 2,42%.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, inflasi kota-kota lain seperti Sampit, Palangkaraya, Tanjung, Samarinda, dan Tarakan justru mengalami deflasi.
“Inflasi Balikpapan pada Februari paling banyak disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar 1,103% dengan indeks kenaikan harga mencapai 5,21%,” tutur Kasi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Balikpapan Tony Hartono, Senin (2/3/2015).
Menurutnya, komoditas dalam kelompok bahan makanan yang mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan adalah sawi hijau, kangkung, dan bayam.
“Biasanya bayam seikat itu Rp5.000, tapi kemarin ini bisa mencapai Rp10.000-Rp15.000 seikat,” lanjutnya.
Sementara sawi hijau yang biasa dijual seharga Rp5.000 seikat kini dijual seharga Rp12.000-Rp13.000 seikat, dan kangkung yang biasa dijual seharga Rp3.000-Rp4.000 seikat menjadi Rp5.000-Rp6.000.
Dia mengatakan pedagang sayur mayur di pasar-pasar Balikpapan menyatakan kenaikan harga komoditas tersebut disebabkan cuaca yang belakangan didominasi hujan deras.
“Para pedagang mengaku tidak bisa menyimpan sayur terlalu lama karena bisa busuk. Yang menanam sendiri juga jadi rusak sayurannya,” tukasnya.