Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis ritel konvensional saat ini mengalami ujian yang cukup berat, salah satunya disebabkan pesatnya pertumbuhan bisnis online dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini penetrasi pengguna internet demikian pesat, ditambah berlipat-gandanya pengguna smartphone yang dapat mengakses data dimana saja dan kapan saja dari genggamannya.
Apalagi, semakin padatnya jadwal dan kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di Tanah Air menyebabkan munculkan kebutuhan gaya hidup baru yang serba praktis dan instan.
Konsumen semakin membutuhkan pelayanan yang dapat menjawab keterbatasan mereka tersebut. Alhasil saat ini hampir semua produk dan jasa telah dijajakan via internet ataupun media sosial.
"Pesatnya pertambahan pengguna media sosial di Tanah Air juga menjadi salah satu pendorong perkembangan bisnis online atau e-commerce ini," kata Kevin Wu, pendiri toko online CariHP.com, Sabtu (28/2/2015).
Dia mengatakan setiap pengguna facebook, twitter, instagram dan sejenisnya dengan sangat mudah dapat memberikan komentar ataupun rekomendasi atas barang dan jasa yang mereka konsumsi.
Hal ini, lanjut Kevin, menyebabkan efek promosi 'mulut-ke-mulut' yang biasa terjadi di dunia offline menembus batas kecepatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Efek bola saljunya demikian cepat dan sederhana.
"Bayangkan jika saya merekomendasikan suatu produk atau jasa ke jaringan Fanpage Facebook saya yang berjumlah 25.000 orang lebih, lalu dari mereka kira-kira 10% juga ikut meresponsnya maka mulailah efek bola salju tersebut bergulir," ujar pengusaha muda yang juga terkenal sebagai motivator ini.
Kesemua itu, tuturnya, dapat terjadi dalam hitungan jam bahkan menit dengan biaya yang sangat murah. Di sisi lain, konsumen juga telah teredukasi dengan baik sehingga tidak lagi khawatir untuk melakukan transaksi uang di dunia maya.
"Hal ini sangat berbeda dengan 3-5 tahun lalu dimana orang masih takut mentransferkan dananya walaupun telah melihat website resmi produk atau jasa bersangkutan."
Dari sisi demografi, Indonesia juga sedang menikmati bonus demografi dimana usia produktif sedang menjadi mayoritas populasi.
Hal ini menyebabkan jumlah angkatan kerja produktif demikian tinggi, berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat sehingga terbentuklah kelas menengah yang besar saat ini. "Kelas menengah inilah yang akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Indonesia hingga 2035-2045," kata Kevin.
Berdasarkan hasil riset, lanjut Kevin, dari semua produk dan jasa yang ditawarkan secara online, produk handphone dan gadget masih mendudukan posisi teratas dari sisi total penjualannya. "Hal ini menjadikan bisnis online ponsel atau HP dan gadget masih sangat seksi.
Di sisi lain masih banyak penjual ritel ponsel dan gadget belum secara serius menekuni bisnis online, hanya beberapa pemain besar saja yang berani menginvestasikan sumber daya yang cukup besar.
Akibatnya, beberapa calon pemain bisnis ini menjadi gentar. Akhirnya mereka hanya memilih menjadi penonton atau pengikut saja. "CariHP.com melihat peluang ini, dengan memotong jalur distribusi dan efisiensi operasional yang ada di bisnis offline."
Dengan cara ini, kata Kevin, CariHP.com dapat menawarkan ponsel dan aksesorinya yang lebih murah daripada yang dijajakan di toko ritel pada umumnya. Dengan akses jaringannya, CariHP juga menjamin semua produk yang ditawarkan bergaransi resmi dan kualitas terbaik di kelasnya.
