Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASI Dorong Investasi Semen di Luar Jawa

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendorong pemerintah mengarahkan pembangunan investasi baru industri semen ke wilayah di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendorong pemerintah mengarahkan pembangunan investasi baru industri semen ke wilayah di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan./JIBI
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendorong pemerintah mengarahkan pembangunan investasi baru industri semen ke wilayah di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan./JIBI

Bisnis.com, PADANG - Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendorong pemerintah mengarahkan pembangunan investasi baru industri semen ke wilayah di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan.

Ketua ASI Widodo Santoso mengatakan Pulau Jawa sudah melebihi kapasitas industri, sehingga perlu dialihkan ke daerah lain di luar Jawa.Investasi baru belum mendesak, tetapi jika ada sebaiknya dibangun di luar Jawa, sekaligus untuk pemerataan pembangunan, katanya, Selasa (24/2/2015).

Dia mengatakan kapasitas produksi semen dalam negeri per tahun mencapai 77 juta ton, dengan penjualan semen tahun lalu hanya sekitar 60 juta ton.Perkiraannya, pertumbuhan permintaan semen tahun ini sekitar 7% dengan catatan pemerintah optimal mengalokasikan belanja pemerintah untuk pembangunan infrastruktur. "Jika tidak optimal, pertumbuhan hanya sekitar 3%, "ujarnya.

Widodo menyebutkan kapasitas pabrik yang tengah dan akan di bangun di Indonesia sepanjang tahun ini hingga 2017, sanggup memenuhi kebutuhan semen dalam negeri hingga dua tahun kemudian atau 2019.Artinya, kebutuhan investasi baru untuk semen belum mendesak. ASI, katanya, bahkan mendorong perusahaan semen yang tergabung di asosiasi tersebut untuk melakukan ekpsor jika terjadi kelebihan permintaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper