Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menegaskan tidak akan mengimpor cabai meskipun harga cabai di dalam negeri meroket.
"Kita enggak mau impor cabai, karena kami komit untuk mendukung petani dan untuk kedaulatan pangan," ujar Mendag saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (24/2/2015).
Dia menegaskan, impor cabai dan komoditas pertanian lain hanya akan membuat petani tertekan. Padahal, Gobel menilai pekerjaan sebagai petani adalah pekerjaan terhormat.
Rachmat berkunjung ke kantor Bisnis didampingi beberapa jajaran eselon I dari Kemendag.
Dia menyatakan bahwa kementeriannya membawa misi untuk membangun pengamanan pasar domestik dengan melindungi para investor kecil.
Sementara itu, kendati pemerintah menegaskan tidak memberi rekomendasi impor cabai dalam waktu dekat, Asosiasi Hortikultura Nasional menilai importasi masih diperlukan mengingat pasokan cabai lokal belum mampu memenuhi kebutuhan cabai nasional didorong beberapa faktor.
Sekjen AHN Ramdansyah Bakir mengatakan kondisi cuaca buruk, minimnya infrastruktur, kurangnya teknologi pendukung pascapanen serta permintaan tinggi jelang hari raya merupakan faktor pemicu tingginya harga cabai sehingga stabilisasi harga melalui importasi masih diperlukan.
Dia mengatakan belum ada program masif pemerintah untuk meningkatkan teknologi pascapanen, misalnya gudang berpendingin, untuk menampung cabai dalam waktu lama agar tidak membusuk.
Importasi cabai diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.47/2013 yang dilakukan dengan memperhatikan harga referensi yang ditetapkan oleh Tim Pemantau Harga Produk Hortikultura yang dibentuk oleh instansi terkait.