Bisnis.com, BOJONEGORO - Pada saat orang meributkan soal naiknya harga beras, hingga Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menuding adanya permainan mafia beras, para tengkulak justru beramai-ramai mendatangi sejumlah lumbung padi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Para tengkulak itu memborong gabah dan beras yang dua pekan terakhir ini harganya melambung tinggi.
Menurut para tengkulak, dibandingkan dengan daerah lain, harga gabah dan beras di tingkat petani di Bojonegoro, masih terbilang murah. Makanya, mereka menyasar di beberapa kecamatan yang dikenal sebagai daerah lumbung padi Bojonegoro, terutama yang terletak di pinggir Sungai Bengawan Solo. "Mereka memborong beras maupun gabah langsung dari petani," kata Miftahudin, petani di Kecamatan Padangan, Bojonegoro kepada Tempo, Selasa (24/2/2015).
Pedagang beras, yang datang ke Bojonegoro, berasal dari sejumlah kabupaten di Jawa Tengah seperti Pati, Purwodadi dan Rembang. Biasanya, beras-beras yang dibeli dari Bojonegoro itu akan dijual di Kudus dan Semarang. Selain dari Jawa Tengah, pedagang beras juga datang dari Sidoardjo, Mojokerto hingga Jember.
Sejumlah daerah di Bojonegoro saat ini sedang menunggu panen padi. Seperti di Kecamatan Kalitidu, di Desa Brenggolo, Sumengko, Talok, Grebegan, Ngujo, Mlaten dan sebagian di Mojosari. Bahkan beberapa desa di Kecamatan Dander, pekan ini sudah mulai masuk masa panen.
Menurut Nur Hadi, petani di Desa Sudah, Kecamatan Malo, Bojonegoro, harga gabah di tingkat petani, antara Rp4.500 hingga Rp5.000 per kilogram. Tetapi, harga beras di tingkat petani, jenis padi Ciherang, sekitar Rp8.000 per kilogramnya.
Biasanya, para pedagang di tingkat pertama menjual dengan harga Rp9.500 per kilogram dan di pasaran dijual dengan harga Rp10.000 hingga Rp10.500 perkilogram. "Sebagian di desa kami sedang panen," kata petani yang sehari-hari berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar ini. "Gabah langsung diborong, begitu selesai dipanen," kata Nur Hadi.
Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan, sebagai sentra beras, Bojonegoro banyak didatangi para pedagang beras. Hanya saja selama ini, petani menjualnya baru berupa gabah dan bukan yang sudah jadi beras. "Kalau sudah jadi beras, tentu harganya bisa naik," kata Suyoto.
Harga Murah, Tengkulak Serbu Gabah Petani Bojonegoro
Pada saat orang meributkan soal naiknya harga beras, hingga Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menuding adanya permainan mafia beras, para tengkulak justru beramai-ramai mendatangi sejumlah lumbung padi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Para tengkulak itu memborong gabah dan beras yang dua pekan terakhir ini harganya melambung tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 jam yang lalu
Top Stocks Poised for Over 50% Returns as Q2/2025 Kicks Off
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
26 menit yang lalu
Respons Pengusaha Soal Rencana Tambah Impor Kapas-Gandum dari AS

19 jam yang lalu
Peran PT Pelni Sambung Wilayah 3TP di Momen Mudik 2025

21 jam yang lalu
JRP Insurance Hadir Berikan Perlindungan di Destinasi Wisata
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
