Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Paceklik, Unit Pengolahan Ikan Tuna di Bali Kurang Bahan Baku

Menghadapi musim paceklik, sejumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) tuna di Bali kurang bahan baku.

Bisnis.com, JAKARTA -- Menghadapi musim paceklik, sejumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) tuna di Bali kurang bahan baku.

Sekjen Asosiasi Tuna Long Line Indonesia (ATLI) Dwi Agus mengatakan kekurangan bahan baku UPI ini bisa mencapai 7 ton 8 ton per hari.

Kalau normal itu satu hari bisa lakukan pemotongan 20 ton tuna, itu tertinggi. Totalnya ada tujuh UPI, katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (19/2/2015).

Bahkan, dia menambahkan dari total UPI tersebut, sebanyak 2 UPI tidak lagi beroperasi.

Kedua UPI ini tidak memiliki pasokan sama sekali karena tidak memiliki kapal tangkap tuna.

Dwi menjelaskan saat ini wilayah Barat dan Selatan memang sedang dilanda musim paceklik.

Pada musim ini, bahan baku ikan tuna di wilayah itu sedang kurang.

"Rata-rata per hari bisa dapat 15-20 ton tuna, bisa grade B. Sekarang tidak berlaku sejak Desember ini. 2 ton hingga 3 ton saja sudah beruntung," ujarnya.

Selain karena menghadapi musim paceklik, kekurangan bahan baku juga terjadi karena belum diperbolehkannya kembali melakukan alih muat ikan di tengah laut.

Dengan larangan ini, setidaknya 70% kapal besar di Bali yang melaut lebih dari satu bulan tidak beroperasi.

Oleh karena itu, pihaknya tengah mengajukan kepada pemerintah untuk melakukan impor bahan baku.

Namun, permintaan impor bahan baku ini hanya dilakukan untuk hasil olahan ikan yang akan diekspor kembali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper