Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar meminta dibuat siaga darurat untuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Terkait siaga darurat saya sudah surati Menteri Pertanian untuk memperhatikan kebun-kebun di lapangan," kata Siti Nurbaya di Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Selain itu juga diambil langkah-langkah untuk menambah sekat-sekat kanal di lahan gambut. Langkah tersebut sudah dimulai sejak November dan Desember 2014 sehingga saat ini gambut sudah mulai basah.
"Kalau kita biarkan masyarakat sendiri yang buat kanal ini agak sulit, karena mahal," kata dia.
Untuk membuat satu kanal permanen dibutuhkan biaya sebesar Rp300 juta sedangkan kanal yang biasa dibuat oleh rakyat sekitar Rp6 juta per kanal.
Siti juga mengatakan terkait penegakan hukum, ia sudah meminta Jaksa Agung untuk menindaklanjuti berkas yang sudah P21 terkait kebakaran hutan dan lahan.
"Progresnya di lapangan koordinasi sudah ada kemajuan. Selama ini saya lihat koordinasi yang berat di daerah," katanya. Saat ini sejumlah titik api muncul kembali di beberapa daerah seperti Riau dan Jambi.
"Dari peninjauan ke lapangan saya temui bahwa yang terjadi seluruhnya pembakaran, ciri-cirinya di lahan terbuka ada juga di perusahaan perkebunan dan di pinggir HTI," jelas Siti.
Siti mengatakan moratorium hutan di lahan gambut masih akan dilanjutkan guna memastikan gambut terlindungi.