Bisnis.com, SEMARANG—Hujan yang mengguyur wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya membuat kalangan pengusaha di wilayahnya ini resah.
Mereka mendesak kepada pemerintah pusat untuk merelokasi Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang lantaran menjadi langganan banjir saat musim hujan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengatakan kondisi Bandara Ahmad Yani kurang layak pada tahun mendatang.
Dia mengatakan perluasan bandara yang menyedot anggaran pemerintah senilai Rp1,1 triliun ini seolah dipaksakan.
“Sudah selayaknya bandara dipindah di luar Semarang, bisa di Kendal atau Demak,” ujar Frans kepada Bisnis, Minggu (15/2/2015).
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kata dia, kondisi bandara lumpuh total tatkala luapan air hujan menggenangi lapangan sekitar. Alhasil, sejumlah jadwal penerbangan tertunda dengan waktu tentatif.
Frans mengatakan kondisi tersebut menyebabkan aktivitas perekonomian di Jateng agak tersendat karena pengiriman barang tertunda dan kegiatan ekonomi terganggu.
“Jangan sampai kejadian [lumpuh] berulang setiap tahun,” paparnya.
Pihaknya tidak mengetahui secara detail alasan pemerintah lebih senang untuk mengeluarkan uang negara demi perluasan bandara. Padahal, kondisi bandara yang berada di Ibu Kota Jateng dinilai kurang tepat.
“Kami minta pemerintah mendengarkan aspirasi pengusaha,” paparnya.