Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Infrastruktur Pariwisata Minim, Semua Kementerian Harus Terlibat

Presiden Joko Widodo meminta seluruh kementerian mendukung pengembangan pariwisata dalam negeri, agar menjadi sektor utama penopang pertumbuhan ekonomi.
Hingga kini, sebagian besar promosi lokasi wisata yang dilakukan pemerintah masih dilakukan untuk Bali, Jakarta, dan Batam./Ilustrasi-Jibiphoto
Hingga kini, sebagian besar promosi lokasi wisata yang dilakukan pemerintah masih dilakukan untuk Bali, Jakarta, dan Batam./Ilustrasi-Jibiphoto

Bisnis.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo meminta seluruh kementerian mendukung pengembangan pariwisata dalam negeri, agar menjadi sektor utama penopang pertumbuhan ekonomi.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan seluruh kementerian harus mendukung pengembangan wilayah yang telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata nasional. Dengan begitu, industri pariwisata dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.

"Misalnya saja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat harus mendukung pengembangan infrastruktur menuju kawasan wisata, meskipun akses tersebut bukan jalan nasional," katanya di Istana Bogor, Senin (16/2/2015).

Arief menuturkan buruknya akses menuju kawasan pariwisata disebabkan saling lempar tanggung jawab dalam mengembangkan jalan menuju wilayah tersebut. Penegasan agar Kementerian PU-Pera segera mengembangkan akses menuju kawasan wisata diharapkan dapat meningkatkan kualitas jalan menuju tempat tujuan wisata.

Menurutnya, hingga kini sebagian besar promosi lokasi wisata yang dilakukan pemerintah masih dilakukan untuk Bali, Jakarta, dan Batam. Ke depannya, pemerintah akan fokus mempromosikan Bandung, Surabaya, Sumatra, Solo, dan Makasar.

"Kualanamu menjadi titik yang paling banyak dikunjungi wisatawan, makanya kami akan merevitalisasi danau toba untuk meningkatkan wisatawan," ujarnya.

Pemerintaha Joko Widodo-Jusuf Kalla memang sedang berupaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor pariwisata. Masih banyaknya tempat wisata yang sepi pengunjung menunjukkan upaya pemerintah menggarap pariwisata selama ini belum maksimal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper