Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis Franky O. Widjaja menyarankan beberapa alternatif model pembiayaan usaha agribisnis untuk memberikan keleluasaan bagi petani demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Pertama, modal pembiayaan harus dapat memberikan insentif bagi pelaku usaha agribisnis skala kecil-menengah untuk mendorong pengembangan usaha.
Kedua, prosedur pembiayaan harus mudah, prosesnya cepat, administrasi sederhana dengan biaya transaksi yang wajar.
Modal pembiayaan harus melibatkan semaksimal mungkin peran stakeholder yang ada, seperti lembaga pembiayaan, lembaga penjamin, pemerintah, dunia usaha (swasta/BUMN/BUMD) dan kelompok tani/ koperasi.
Ketiga, model pembiayaan harus mempertimbangkan dan mengakomodir karakteristik proses produksi dan produk usaha agribisnis.
Terakhir, model pembiayaan harus dapat menjamin risiko produksi dan harga sebagai implikasi dari karakteristik proses produksi usaha agribisnis yang bersifat musiman, tergantung pada kondisi lain.
Lebih jauh, Franky menyarankan pemerintah untuk mengadopsi skema pembiayaan kemitraan antara pabrik kelapa sawit dan inti plasma yang dinilai dapat menyejahterakan petani dalam komoditas lainnya, seperti padi dan sapi potong.