Bisnis.com, JAKARTA - Komitmen pembangunan puluhan pabrik pengolahan dan pemurnian hasil tambang yang masuk ke pemerintah diperkirakan bisa menghemat devisa US$15,54 miliar.
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto mengatakan nilai tersebut berasal 27 proyek pabrik pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter).
Puluhan smelter ini diproyeksikan menelan dana hingga US$35,51 milliar.
"Biasanya proses pembangunan smelter setahun sampai dua tahun, itupun kalau tidak terkendala masalah lahan," ujarnya, Selasa (10/2/2015).
Potensi penghematan devisa US$15,54 miliar berasal dari smelter slab / billet / pig iron / sponge iron / pellet senilai US$2,56 miliar dengan asumsi harga US$400 per ton.
Ada pula smelter alumina menghasilkan penghematan US$3,64 miliar, harga US$350 per ton.
Selain itu penghematan dari smelter tembaga sekitar US$5,94 miliar dengan asumsi harga US$7.600 per ton. Terakhir adalah potensi efisiensi dari smelter ferronikel mencapai US$3,41 miliar dengan harga US$1.450 per ton.