Bisnis.com, SURABAYA – Akses pasar produk baja Indonesia (non alloy hot rolled steel flat products in coils and not in coils) kembali dapat diamankan setelah Indonesia berhasil mempertahankan sanggahannya sehingga dikecualikan dari pengenaan safeguard measures.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan dalam pernyataan resmi yang dilansir Kamis (29/1/2015).
"Dengan adanya penetapan untuk mengecualikan Indonesia dari pengenaan safeguard measures ini, maka ini menjadi kesempatan yang baik bagi para eksportir produsen baja untuk dapat memanfaatkan pangsa pasar ekspornya di Thailand dan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia dalam rangka mendukung pencapaian target peningkatan ekspor 300%,” katanya.
Partogi menjelaskan bahwa Department of Foreign Trade (DFT) Thailand telah mengumumkan secara resmi hasil penyelidikan safeguard atas produk baja non alloy hot rolled steel flat products in coils and not in coils pada 23 Desember 2014.
Dalam dokumen Definitive Safeguard Measure Against Increased Imports of Non Alloy Hot Rolled Steel Flat Products in Coils and Not in Coils B.E. 2557 (2014), DFT Thailand menerapkan safeguard duty atas impor produk tersebut dalam bentuk tarif ad valorem sebesar 21,92% pada tahun pertama, 21,52% pada tahun kedua, serta 21,13% pada tahun ketiga.
Namun, DFT Thailand juga menyatakan bahwa definitive safeguard measure tidak akan diterapkan kepada produk ekspor dari negara berkembang selama ekspor produk itu tidak melebihi 3%.
Indonesia dinilai telah memenuhi persyaratan sebagai salah satu negara berkembang yang pangsa impornya kurang dari 3% sehingga dikecualikan dari pengenaan safeguard measure.
Dijelaskan Partogi bahwa keberhasilan ini merupakan pencapaian kerja sama antara pemerintah, asosiasi, dan produsen baja yang selama tahun 2014 selalu aktif menyampaikan tanggapannya agar Indonesia dikecualikan dari penyelidikan ini kepada DFT Thailand.
Penyelidikan safeguard untuk non alloy hot rolled steel flat products in coils and not in coils sendiri dimulai sejak 29 Januari 2014.
Pada 24 November 2014, DFT Thailand secara resmi telah menyampaikan hasil disclosure of essential facts yang menyimpulkan bahwa adanya kerugian serius pada industri domestik Thailand akibat kenaikan impor baja non alloy hot rolled steel flat products in coils and not in coils.