Bisnis.com, SURABAYA-- Pengusaha di Jawa Timur mengusulkan kepada pemerintah agar membuat product directory guna meningkatkan daya saing produk dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ini.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jamhadi mengatakan saat ini program product directory tersebut sedang dipromosikan kepada Pemerintah Provinsi Jatim.
"Kami akan rapat kan dengan gubernur soal detail pelaksanaannya bagiamana, karena itu kan harus melibatkan banyak pihak," katanya di Surabaya, Rabu (28/1/2015).
Dia menjelaskan pembuatan program tersebut bakal melibatkan Kadin, Pemprov Jatim, Bank Indonesia, Dinas Perdagangan, Badan Penanaman Modal, dan seluruh pemerintah kota dan kabupaten.
"Setidaknya butuh satu tahun anggaran untuk membuat program ini, dan harus pemerintah dan pengusaha yang bikin itu," ujar Jamhadi.
Adapun product directory tersebut nantinya dapat diakses seluruh negara. Produk-produk buatan Jawa Timur tersebut diklasterisasi dan dijamin oleh setiap pemerintah sesuai dengan keunggulan produk.
"Jadi produk-produk dari masing-masing daerah itu tidak boleh sama sehingga tingkat kompetensi inti nya ada. Misalnya daerah Lamongan dengan produk-produk ikannya, lalu Banyuwangi dengan produk berasnya," jelas Jamhadi.
Dia menambahkan, bank-bank di Jatim juga harus menjadi pelopor dengan membuka kantor pelayanan di kota-kota penting di Asean. Selain itu, dalam perdagangan dengan Asean sebaiknya menggunakan mata uang Asean dan tidak perlu menggunakan dolar Amerika.
"Ini untuk mengurangi demand uang US. Kalau product directory bisa diakses seluruh negara, maka persagangan dan investasi meningkat akhirnya masyarakat sejahtera dan pendapatan per kapita naik," imbuh Jamhadi.
Hadapi MEA, Pemerintah Diminta Buat Product Directory
Pengusaha di Jawa Timur mengusulkan kepada pemerintah agar membuat product directory guna meningkatkan daya saing produk dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 menit yang lalu
Modal Asing Kabur Rp7,5 Triliun dari RI, Efek Trump jadi Presiden?
1 jam yang lalu