Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pemerintah Kota Balikpapan menyatakan kota minyak masih membutuhkan banyak pembangunan perumahan kelas menengah bawah guna memenuhi kebutuhan hunian masyarakat.
“Balikpapan masih butuh banyak, lah. Buktinya saja setiap ada pengembang membangun perumahan, unitnya selalu habis,” tutur Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Balikpapan Ketut Astana kepada Bisnis, Senin (26/1/2015).
Menurutnya, unit rumah dengan tipe 36 ke bawah merupakan unit yang paling banyak dibeli. Hal ini sejalan dengan data Bank Indonesia yang mencatat bahwa penyaluran KPR di Balikpapan didominasi oleh pembelian tipe 22-70 dengan persentase 63,2%.
Sementara penyaluran KPR untuk tipe di atas 70 tercatat mencapai 28,9% dan untuk tipe sampai dengan 21 tercatat mencapai 7,9%.
Saat ini, lanjutnya, terdapat beberapa pengembang yang akan membangun perumahan kelas menengah bawah di beberapa wilayah di Balikpapan. Namun, Ketut tak menyebutkan secara pasti berapa jumlah pengembang tersebut.
“Saat ini yang sudah ada itu Grand City dari Sinarmas Land, Balikpapan Regency juga termasuk perumahan kelas menengah bawah,” tambahnya.
Ketut juga memastikan bahwa Balikpapan masih memiliki cukup lahan untuk dibangun guna memenuhi kebutuhan hunian warga. “Wilayah Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat masih bisa dibangun perumahan,” paparnya.
Selain itu, dia mengungkapkan saat ini pihaknya juga banyak mendapati pembangunan cluster-cluster dengan lahan yang terbatas, yakni hanya 1.500-5.000 m².
Sejalan dengan pendapat tersebut, Ketua REI Balikpapan Edi Juwadi mengatakan prospek pembangunan perumahan kelas menengah bawah di Balikpapan masih terbilang cukup menjanjikan.