Bisnis.com, PADANG - Kementerian Perhubungan meminta pemda sejumlah provinsi di Sumatra mempercepat pengadaan lahan untuk pembangunan jaringan kereta Trans-Sumatra Railway yang menghubungkan lima provinsi di Sumatra.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menargetkan tahun ini pengadaan lahan untuk pembangunan jalur kereta di Sumatra itu tuntas, sehingga pembangunan sekitar 1.400 km jaringan rel kereta tersebut segera dikebut.
“Pemda diminta mempercepat pengadaan lahan, anggarannya dari APBN. Kalau lahan sudah ada, langsung dibangun,” katanya seusai menggelar rapat tertutup dengan pemda lima provinsi di Padang, Kamis (22/1/2015) malam.
Jonan menyebutkan pemerintah saat ini memiliki anggaran yang cukup hasil penghematan BBM bersubsidi sekitar Rp150 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur strategis di sejumlah daerah.
Untuk Sumatra, pemerintah berencana menghubungkan jalur kereta api bekas peninggalan kolonial Belanda yang sudah ada di Sumut, Sumbar, dan Sumsel dengan jaringan penghubung yang melintasi Riau dan Jambi.
Ditargetkan dalam lima tahun, jalur kereta Trans Sumatra Railway tersebut sudah bisa dimanfaatkan. Jonan belum bisa memastikan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun konektifitas jalur kereta Sumatra itu.
Hermanto Dwiatmoko, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, mengatakan pemerintah menganggarkan Rp4,6 triliun dari APBN 2015 yang dialokasikan untuk pengadaan lahan.
Sementara untuk anggaran secara keseluruhan belum ada angka pasti, karena masih harus dibahas di rapat kabinet. Namun, dia mengungkapkan bagi daerah yang sudah mampu menyediakan lahan, pembangunan rel langsung dilaksanakan.
“Anggarannya untuk infrastruktur ada. Kami melihat untuk Sumatra perlu dihubungkan jalur kereta yang sudah ada, jadi mana lahan yang sudah dibebaskan, langsung dibangun,” katanya.
Dia menuturkan panjang rel untuk jalur kereta Sumatra sekitar 1.400 km. Jalur itu memanjang dari utara di Rantau Prapat, Sumatra Utara ke arah selatan melewati Riau, Jambi, hingga Kertapati, Sumbagsel.
Sementara jalur ke arah barat dihubungkan dari Pekanbaru, Riau ke jalur kereta yang ada di Sumatra Barat hingga pelabuhan Teluk Bayur, Padang.
Hermanto meyakini jika jalur tersebut tuntas maka akan meningkatkan mobilitas barang dan jasa di kawasan Sumatra, serta mampu menekan biaya angkutan yang mahal.
Dia menyebutkan setelah pembahasan awal bersama kepala daerah, gubernur lima provinsi tersebut akan meneken kesepakatan upaya percepatan pengadaan lahan di Jakarta, pekan depan.
“Pak Menteri maunya cepat, pekan depan kami targetkan lima gubernur itu teken MoU di Jakarta,” ujarnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan daerahnya siap mempercepat proses pembebasan lahan. Karena untuk jalur baru hanya dibangun dari Sawahlunto ke Sijunjung dan kemudian dihubungkan dengan jalur yang melewati Provinsi Riau.
Selebihnya, Sumbar sudah memiliki jaringan kereta api sepanjang 280 km yang menghubungkan, Teluk Bayur-Sawahlunto, Padang-Pariaman, dan Padang-Payakumbuh.
“Di Sumbar sebagian besar hanya perbaikan rel saja, karena yang dibangun baru itu hanya dari Sawahlunto ke Sijunjung,” katanya.
Dia menjamin pemerintah setempat akan mempercepat upaya pembebasan lahan untuk pembangunan jalur kereta.