Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Minta Realisasi Pelabuhan Cilamaya Jangan Ditunda

Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat meminta pemerintah menyiapkan lahan pengganti Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang.
Pelabuhan Cilamaya. /Bisnis.com
Pelabuhan Cilamaya. /Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG - Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat meminta pemerintah menyiapkan lahan pengganti Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang.

Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan keberadaan pelabuhan berskala internasional di kawasan ini sudah mendesak direalisasikan mengingat daya tampung Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah overload.

Menurutnya, jangan sampai pengkajian ulang yang dilakukan pemerintah mengganggu realisasi pembangunan yang sudah dipetakan.

“Proyek sekarang jadi mentah lagi. Kami ingin pemerintah segera menetapkan lokasi yang pas untuk penggantinya paling tidak sejauh lima kilometer dari lokasi awal agar tidak mengganggu aktivitas Pertamina,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (21/1/2015).

Dedy menjelaskan konsep tata ruang yang sudah dibuat sebelumnya untuk Pelabuhan Cilamaya tidak akan banyak berubah jika lokasi dipindahkan ke kawasan dalam satu kabupaten.

Berbeda halnya jika lokasi dipindahkan ke kawasan lain yang berbeda kabupaten bahkan provinsi yang harus melakukan kajian kembali dari awal.

Dia menjelaskan keberadaan pelabuhan ini dikhususkan bagi ekspor-impor kendaraan dari Kabupaten Karawang sekaligus pengalihan sebagian aktivitas bongkar muat di Tanjung Priok.

“Aktivitas ekspor-impor kendaraan di Priok tidak mungkin lagi dilakukan dengan optimal. Karena barang yang dibongkar muat tidak berbentuk di dalam kontainer melainkan langsung berupa kendaraan,” katanya.

Dedy mengungkapkan saat ini biaya transportasi membengkak karena distribusi barang ke Pelabuhan Tanjung Priok sering terhambat seperti kemacetan bahkan banjir.

“Sekarang biaya transportasi ke Tanjung Priok bisa beberapa kali lipat karena banyaknya hambatan. Apalagi, akses menuju pelabuhan serta sebaliknya tidak dimungkinkan lagi untuk ditambah kapasitasnya,” katanya.

Dia menjelaskan Pelabuhan Cilamaya nantinya akan terintegrasi dengan kawasan industri di Majalengka karena adanya jalur tol Cikampek-Palimanan (Cipali), sehingga aktivitas ekspor-impor di Jabar akan semakin menggeliat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Ferry Sofwan Arief mengatakan salah satu solusi terkait realisasi pelabuhan berskala internasional itu agar tetap direalisasikan yakni memindahkannya ke daerah lain yang terdekat.

Dia menuturkan lokasi pelabuhan bisa digeser dua hingga tiga kilometer karena sudah hampir tidak mungkin untuk membangun pelabuhan di lokasi yang telah direncanakan.

"Selain biaya besar risikonya pun tinggi, karena jika pipa sampai terputus ataupun bocor bisa mencemari laut," ujar Ferry beberapa waktu lalu.

Pemprov Jabar tetap mendorong proyek pelabuhan yang akan menopang jalur logistik di kawasan industri tersebut tetap berjalan.

Seperti diketahui, pemerintah pusat memastikan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya Kabupaten Karawang Jawa Barat akan dikaji ulang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper