Bisnis.com, PADANG--Izin lima rute baru di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang, Sumatra Barat terhambat menyusul tragedi yang menimpa maskapai Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura akhir tahun lalu.
Kabag Humas PT Angkasa Pura II cabang BIM Yosrizal menyebutkan setidaknya ada lima perizinan untuk rute baru di daerah tersebut yang belum dikeluarkan karena prosesnya diperketat. Sekarang prosesnya diperketat, sehingga izin rute-rute baru terhambat, katanya, Minggu (18/1/2015).
Menurutnya, sejumlah maskapai sudah lama mengajukan perizinan untuk membuka rute baru di Padang. Apalagi, kapasitas bandara tersebut masih mampu menampung lebih dari 20 penerbangan lagi.Lima izin penerbangan yang masih dalam proses pengurusan tersebut adalah Xpress Air rute Padang-Tanjung Pinang, Batik Air rute Padang-Bandung, Citilink rute Padang-Bandung, Lion Air rute Padang-Bandung, dan Citilink rute Padang-Medan.
Dia memperkirakan, meski alot izin rute baru tersebut sudah keluar pertengahan tahun ini, sehingga potensi peningkatan arus penumpang di BIM bisa meningkat di atas 13%.Sebelumnya, Kepala Divisi Operasi PT AP II cabang BIM Alzog Pendra Budhi menuturkan peningkatan arus penumpang di bandara tersebut rerata 13% per tahun dengan jumlah 32 penebangan per hari.
Sementara rerata arus penumpang per hari mencapai 6.000 orang dengan daerah tujuan utama Jakarta, Medan, Batam, Bandung, Palembang, dan Kuala Lumpur.Saat ini baru tujuh maskapai yang beroperasi di bandara terbesar di kawasan barat pulau Sumatra itu. Ketujuh maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Xpress Air melayani rute domestik.
Sementara Air Asia mengisi rute internasional Padang-Kuala Lumpur, dan Garuda Indonesia rute Padang-Jeddah untuk musim haji.Satu maskapai lainnya, Sushi Air melayani rute perintis Padang-Pasaman Barat, Padang Mentawai, Padang-Muko muko, dan Padang-Bengkulu.
