Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengadaan Listrik 7.000 MW: Kemenperin Usul Pembentukan Konsorsium Khusus

Kementerian Perindustrian mengusulkan dibentuk konsorsium khusus untuk mengamankan pengadaan 7.000 megawatt listrik agar pembangunannya lebih berpihak kepada industri dalam negeri.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian mengusulkan dibentuk konsorsium khusus untuk mengamankan pengadaan 7.000 megawatt listrik agar pembangunannya lebih berpihak kepada industri dalam negeri.

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Teddy C. Sianturi mengatakan konsorsium bertujuan memastikan kemudahan akses pendanaan serta maksimalisasi penyerapan konten lokal dalam pembangunan pembangkit.

"Seperti Siemens tadi bilang, mereka mau tingkatkan TKDN barang tetapi kalau order cuma satu atau dua itu susah karena cost terlalu tinggi. Mereka butuh kepastian pasar," tuturnya, Jumat (16/1/2015).

Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) barang modal buatan pemanufaktur domestik di dalam suatu pembangkit listrik kini tak lebih dari 22%.

Untuk meningkatan pemanfaatan konten lokal, Perindustrian menginginkan pembangunan pembangkit skala kecil dipercayakan kepada industri nasional.

Proyek-proyek yang dibidik totalnya berkapasitas 7.000 MW, mereka adalah infrastruktur ketenagalistrikan berkapasitas kurang dari 100 MW.

Oleh karena itu Kemenperin menilai perlu dibentuk konsorsium yang dilegalkan berdasarkan keputusan presiden (keppres).

Konsorsium Merah Putih ini terdiri dari perusahaan industri, perbankan, EPC domestik, Kemenperin, Kemenkeu, ESDM, PT PLN, BPPT, hingga perguruan tinggi.

Presiden menitipkan dana kepada konsorsium ini, lalu Kementerian Keuangan mengucurkan kepada Kementerian ESDM lantas disalurkan ke PLN.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper