Bisnis.com, SAMPIT, KALTENG -- Temuan sejumlah benda yang diduga terkait dengan pesawat AirAsia QZ8501 ternyata bermula dari penyisiran helikopter CN235 yang membawa Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsda TNI Agus Dwi Putranto menuju Pangkalan Bun.
Untuk memverifikasi temuan tersebut, Badan SAR Nasional mengirim satu tim untuk memeriksa sepuluh objek yang diduga serpihan pesawat Air Asia yang ditemukan di perairan Kalimantan Tengah saat perjalanan dari Surabaya menuju Singapura.
"Ini diberangkatkan heli jenis Dauphin dari Basarnas dengan empat kru, di dalamnya ada dua resqeuer untuk kroscek objek tersebut," kata Koordinator Badan SAR Nasional Pos SAR Sampit Eko Lativania di Pangkalan Bun saat dihubungi dari Sampit, Selasa (30/12/2014).
Sepuluh objek diduga serpihan pesawat itu terpantau oleh Pangkoopsau I Marsda TNI Agus Dwi Putranto saat dalam perjalanan menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menggunakan helikopter CN 235.
Saat perjalanan dan penyisiran itu, terpantau sepuluh objek yang diduga serpihan pesawat.
Tapi belum dipastikan apakah objek tersebut adalah serpihan pesawat AirAsia yang hilang pada Minggu (28/12) lalu atau objek lain atau benda lain.
Untuk itulah tim dikirim ke lokasi untuk memastikannya dari jarak dekat.
Sepuluh objek tersebut terpantau sekitar 105 mil dari Pangkalan Bun. Posisi tersebut berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi terakhir pesawat AirAsia yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh pesawat itu hilang kontak dengan petugas di menara kontrol.
Saat pemantauan, ketinggian helikopter sekitar 500 kaki dari permukaan laut sehingga belum bisa memastikan sepuluh objek tersebut.
Namun letak sepuluh objek itu hampir berdekatan di satu kawasan.
Bentuk dan ukuran benda-benda itu cukup beragam dengan beberapa warna namun belum dipastikan apakah itu serpihan pesawat atau tidak.
Diperkirakan, ukuran benda sekitar antara satu hingga satu setengah meter.
"Kalau itu pasti serpihan maka akan dievakuasi dan dikumpulkan di Bandara Iskandar karena ada resquernya yang mengambil menggunakan tali. Tapi sekali lagi, kita tunggu hasil tim di lapangan," tegas Eko.