Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSES PERMODALAN MUDAH: Pemprov Jateng Prediksi UKM Tumbuh 20%

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimis pertumbuhan usaha menengah kecil dan mikro tahun mendatang tumbuh 20%, seiring kemudahan akses permodalan dari perbankan.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimis pertumbuhan usaha menengah kecil dan mikro tahun mendatang tumbuh 20%, seiring kemudahan akses permodalan dari perbankan.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan sektor unggulan di wilayah ini didominasi dari pelaku UMKM. Berbagai jenis usaha mulai dari produk makanan hingga kerajinan, kata dia, setiap tahun bertambah dan berkembang terus menerus.

Sujarwanto mengatakan tercatat sekitar 98.000 UMKM yang menjadi binaannya mampu menyerap tenaga kerja sekitar 500.000-an orang. Adapun jumlah keseluruhan UMKM di Jateng mencapai 3 juta.

Sementara itu, jumlah koperasi di Jateng sebanyak 27.572 koperasi dengan 6,8 juta orang anggota memiliki total aset mencapai Rp33,8 triliun dengan omzet mencapai Rp40 triliun. 

Dari jumlah koperasi dan UMKM yang ada, lanjut Sujarwanto, pihaknya akan terus melakukan upaya peningkatan dan penguatan kualitas usaha dan kelayakan usaha koperasi dan UMKM demi kesejahteraan masyarakat.

“Di sini pertumbuhan UMKM luar biasa. Perkiraaan tahun depan UMKM tumbuh 20%. Adapun, aset koperasi pun bisa bertumbuh 50%,” ujar Sujarwanto disela-sela peresmian UMKM Center Jateng, Senin (29/12).

Sesuai program Jateng melalui OVOP (one Village one Product), pihaknya serius melakukan pengembangan dari sisi kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk agar para pelaku UMKM dan Koperasi mampu menguasai pasar regional dan dimungkinkan menembus pasar internasional.

Kendati demikian, ujar Sujarwanto, beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM yaitu masyarakat masih belum sepenuhnya memahami dan melembagakan koperasi dan UMKM itu sendiri, rendahnya kualitas dan kelayakan usaha dari koperasi dan UMKM.

“Akses permodalan ke perbankan sekarang lebih enak. Bahkan setiap bank menawarkan kredit UMKM,“ paparnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengakui kelemahan yang dilakukan para pelaku UMKM yakni packaging dalam setiap produknya. Pihaknya mengeluhkan beberapa pelaku bisnis menengah ke bawah ini tidak mencantumkan alamat dalam kemasan produk tersebut.

Packaging perlu diperhatikan. Giliran kemasan sudah bagus, pelaku UMKM tidak mencantumkan alamatnya. Sehingga pembeli kebingungan untuk mengetahui asal produk,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper