Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIR ASIA QZ8501 HILANG: 5 Negara Tawarkan Bantuan Cari Pesawat

Kementerian Perhubungan mengatakan sebanyak lima negara telah menawarkan bantuan guna mencari pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak.
Kendaraan Otomatis Bluefin-21 dijulurkan ke sisi Kapal Pertahanan Australia Perisai Samudra di selatan Samudera Hindia dalam pencarian Malaysia Airlines MH370 yang dihilang, seperti dirilis Angkatan Pertahanan Australia, 17 April 2014. /Reuters
Kendaraan Otomatis Bluefin-21 dijulurkan ke sisi Kapal Pertahanan Australia Perisai Samudra di selatan Samudera Hindia dalam pencarian Malaysia Airlines MH370 yang dihilang, seperti dirilis Angkatan Pertahanan Australia, 17 April 2014. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan sebanyak lima negara telah menawarkan bantuan guna mencari pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak.

"Tawaran bantuan dari negara tetangga telah berdatangan," kata Djoko Murjatmodjo kepada wartawan, Ahad (28/12/2014).

Ia memaparkan beberapa negara yang telah menawarkan bantuan antara lain Singapura, Australia, Inggris, Korea Selatan, dan Malaysia. Untuk saat ini, pihaknya masih menggunakan kapasitas nasional untuk mencari semaksimal mungkin dari lokasi pesawat baik di laut maupun di darat.

"Mudah-mudahan kita bisa secepatnya menemukan lokasi pesawat itu," katanya. Djoko mengemukakan, pihaknya menerima semua bantuan yang ditawarkan negara-negara tersebut tetapi pihaknya masih mengandalkan sumber daya dalam negeri untuk diberdayakan.

Ia juga mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi bantuan tersebut karena dinilai semakin banyak pihak yang membantu maka akan semakin cepat ditemukan, namun saat ini masih dalam tahap koordinasi.

Sebagaimana diketahui, di dalam pesawat nahas tersebut terdiri atas 155 penumpang dan tujuh kru/awak pesawat. Sedangkan dari kewarganegaraan dapat dipilah yaitu sebanyak 155 Warga Negara Indonesia (WNI), 3 warga Korea Selatan, 1 warga Singapura, 1 warga Inggris, 1 warga Malaysia, dan 1 warga Prancis (yaitu ko-pilotnya).

"Kementerian Luar Negeri telah menghubungi kedutaan besar masing-masing negara terkait," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper