Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perikanan Darat, Gurihnya Budidaya Ikan Lele

Usaha budi daya perikanan Lele dapat memperoleh keuntungan hingga Rp2,41 juta per hektare.
 Budidaya ikan Lele/Antara
Budidaya ikan Lele/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Usaha budi daya perikanan Lele dapat memperoleh keuntungan hingga Rp2,41 juta per hektare.

"Biaya terbesar yang dikeluarkan adalah untuk pakan, yaitu mencapai Rp2,66 juta atau 49,92 persen dari seluruh biaya yang dikeluarkan per hektare," kata Kepala Badan Pusat Statistik Riau Mawardi Arsyad, Selasa (23/12).

Dia mengungkapkan bahwa biaya per hektare usaha budidaya lele sebesar Rp5,33 juta atau sekitar 68,84 persen terhadap nilai produksi, dan keuntungan yang di peroleh sekitar 45,26 persen, yaitu Rp2,41 juta.

Disamping itu dia juga menjelaskan bahwa biaya untuk benih atau bibit ikan sebesar Rp1,06 atau 19,83 persen, pupuk dan obat sekitar 0,4 persen, alat 1,41 persen, sewa lahan 18,99 persen dan untuk biaya upah pekerja 49,9 persen.

Selain budidaya lele juga terdapat budidaya ikan lainnya yaitu berupa ikan nila dan patin.

"Untuk budi daya Nila biaya per hektare sebesar Rp1,48 juta atau 56,77 persen terhadap nilai produksi dan keuntungan yang diperoleh sekitar Rp1,12 juta atau sebesar 76,11 persen, biaya terbesar dikeluarkan untuk pakan yaitu mencapai 55,49 persen dari seluruh biaya yang dikeluarkan atau sekitar Rp 819,59 ribu" jelas dia.

Sedangkan jumlah biaya per hektare untuk budidaya Patin senilai Rp3,54 juta yaitu 69,32 persen terhadap nilai produksi dengan perolehan keuntungan sebesar Rp1,57 juta atau 44,3 persen.

"Sama halnya dengan budidaya lele dan nila, biaya terbesar dikeluarkan untuk pakan," ujar dia.

Dia mengatakan bahwa Survei rumah tangga usaha budidaya ikan tahun 2014 merupakan salah satu kegiatan dalam pelaksanaan ST2013 lanjutan. Kegiatan ini bertujuan mendapatkan data statistik subsector budidaya ikan yang akurat dan berupa gambaran yang jelas tentang usaha budidaya ikan.

Kemudian selain itu menurut dia , dari hasil survei ini, akan dapat diperoleh berbagai informasi lain, seperti, keterangan demografi, distribusi penguasaan dan penggunaan lahan atau perairan, banyaknya peralatan untuk usaha, keterangan umum usaha, keterangan bangunan dan fasilitas tempat tinggal rumah tangga.

Kegiatan survei tersebut dilaksanakan di seluruh provinsi pada Mei hingga Juli 2014, dengan jumlah sampel Provinsi Riau sebanyak 1.525 rumah tangga, kemudian jumlah sampel usaha budidaya pembesaran lele, nila, dan patin, masing-masing sebanyak 460, 643, dan 384 rumah tangga.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper