Bisnis.com, MALANG--PT Pertamina (Persero) menambah stok elpiji ukuran 3 kg sebesar 10% dari konsumsi normal untuk mengatisipasi terjadinya lonjakan kebutuhan selama Natal&Tahun Baru 2015.
Assistant Manager Eksternal Relation Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) V, Heppy Wulansari, mengatakan penambahan stok tersebut berkaca pada pengalaman tahun lalu yang terjadi peningkatan sebesar 6% dari kebutuhan normal.
“Untuk saat ini konsumsi elpiji 3 kg di wilayah MOR V mencapai 3.822 metrik ton per hari,” ujarnya dalam siaran resminya Kamis (18/12/2014).
Selain itu, untuk mengantisipasi agen atau pangkalan yang tutup, Pertamina juga menyediakan elpiji kg di 579 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur (Jatim), Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Untuk premium dan solar Pertaminan menambah stok sebesar 5% dari normal. Penambahan itu meliputi provinsi Jatim, Bali, NTB dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Penambahan ini diperkirakan lebih dari cukup mengingat pada Natal danTahunBaru sebelumnya konsumsi premium dan solar cenderung normal atau tidak ada peningkatan,” jelasnya.
Kendati pada Natal dan Tahun Baru sebelumnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) berada di level konsumsi normal, namun antisipasi tetap dilakukan Pertamina antara lain dengan pembentukan satuan tugas (satgas), penambahan stok dan penambahan waktu pelayanan terminal BBM dan SPBU di jalur strategis.
Untuk saat ini konsumsi normal premium di wilayah MOR V sekitar 13.754 kiloliter (kl) per hari dan solar 6.951 kl per hari. Khusus untuk NTT, mengingat belum ada konversi elpiji 3 kg maka Pertamina menyiapkan antisipasi penambahan stok minyak tanah subsidi sekitar 4% dari konsumsi normal harian yang mencapai 267 kl per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel