Bisnis.com, JAKARTA--Organda angkutan khusus pelabuhan (angsuspel) DKI Jakarta mengungkapkan, terdapat 8.000-an armada truk maupun trailer pengangkut barang dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok yang tidak teregistrasi sesuai prosedur yang berlaku di pelabuhan.
Ketua Angsuspel DKI Jakarta, Gemilang Tarigan mengatakan, 8000-armada tersebut tergolong bodong karena keabsahan dokumen armadanya patut di pertanyakan.
Gemilang mengatakan merujuk pada database yang terdapat di Jakarta International Container Terminal (JICT) terdapat 22.000 armada yang melayani pelabuhan Priok saat ini.
“Namun data yang teregistrasi di Angsuspel hanya 14.000 armada. Karena itu kami mendesak lakukan registrasi ulang supaya armada bodong tidak seenaknya beroperasi di Priok,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Selasa (16/12).
Gemilang mengatakan, beroperasinya armada bodong di pelabuhan Priok sangat mengganggu market usaha angkutan pelabuhan resmi karena jumlah truk/trailer kini lebih tinggi daripada demand yang ada.
“Sehingga terjadi persaingan yang tidak sehat diantara pelaku usaha angkutan pelabuhan di Priok,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, Angsuspel mengharapkan manajemen Pelabuhan Tanjung Priok dapat melakukan system controlling yang lebih ketat dan maksimal terhadap seluruh armada pelabuhan yang menjadi mitra kerjanya.
Angsuspel Minta Pelindo Tertibkan Armada Priok
Organda angkutan khusus pelabuhan (angsuspel) DKI Jakarta mengungkapkan, terdapat 8.000-an armada truk maupun trailer pengangkut barang dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok yang tidak teregistrasi sesuai prosedur yang berlaku di pelabuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium